Pontianak (ANTARA) - Wakil Bupati Sambas, Kalimantan Barat Fahrur Rofi menilai pentingnya memberikan perhatian pada pembangunan pertanian bukan hanya di hulu namun juga di hilirnya agar kesejahteraan petani lebih baik.
“Membangun sektor pertanian tentu tidak hanya sekedar memikirkan sektor hulunya atau budidaya saja, melainkan harus seimbang dengan sektor hilirnya atau pasarnya. Dengan begitu baru petani bisa lebih sejahtera,” ujarnya saat dihubungi di Sambas, Kamis.
Ia menjelaskan untuk perhatian Pemda Sambas dalam hal pembangunan sektor hilir di antaranya sedang berupaya menyediakan sektor hilir bagi petani agar mereka sejahtera.
“Membuat pasar sentral di Tebas adalah upaya kita, dan itu masih kita jajaki sampai sekarang. Kita ingin petani sejahtera, selama ini petani selalu dianggap profesi yang biasa-biasa, hari ini kita harus berubah pola pikir bahwa petani adalah profesi yang penting untuk menyokong kebutuhan pangan masyarakat,” katanya.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Sambas, Ferdinan Syolihin mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemda Sambas dalam memajukan sektor pertanian dengan menambah anggaran di dinas pertanian. Dia juga mendukung upaya pembentukan pasar sentral di Tebas.
“Tentu saya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemda Sambas dalam memajukan sektor pertanian. Terutama dengan adanya tambahan anggaran 100 persen di dinas pertanian, itu pasti akan sangat berdampak. Kemudian saya juga mendukung pembentukan pasar sentral di Tebas,” katanya.
Sebelumnya Wakil Bupati Sambas, Fahrur Rofi menghadiri panen raya padi di lahan kering milik dari Poktan A. Rasyid, Gapoktan Kuala Makmur di Desa Tebas Kuala, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas.
Sebelum acara panen raya, terlebih dahulu dilakukan peresmian Jalan Usaha Tani (JUT) oleh Wabup Fahrur Rofi, didampingi Wakil Ketua DPRD Sambas, Ferdinan Syolihin, anggota DPRD Sambas, Bagus Setiadi, serta Kepala OPD terkait.
Wabup Fahrur Rofi mengucapkan rasa syukurnya karena hasil panen padi petani yang melimpah. Berdasarkan hasil ubinan, padi yang di tanam di lahan kering atau lahan tadah hujan Poktan A. Rasyid di Tebas Kuala bisa menghasilkan 5.3 ton per hektare.
“Walaupun ini lahan tadah hujan, tapi hasilnya luar biasa, dan ini adalah potensi yang harus kita maksimalkan. Tahun ini kita panen setahun dua kali, tahun depan mudah-mudahan bisa setahun tiga kali,” katanya.
Wabup Sambas ingatkan pembangunan pertanian sektor hilir perlu perhatian
Jumat, 21 Januari 2022 18:53 WIB