Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji membawa air yang diambil dari titik pertemuan Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang diharapkan dapat memberikan kesuburan dan kedamaian di Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
"Air berasal dari sungai kebanggaan masyarakat Kalbar diharapkan dapat memberikan kesuburan dan kedamaian di IKN baru yang juga berlokasi di Pulau Kalimantan," kata Kepala Biro Adpim Setda Kalbar, Sefpri Kurniadi di Pontianak, Minggu.
Sefpri mengatakan, seperti diketahui, Sungai Kapuas menjadi sungai terpanjang di Indonesia, yang memiliki panjang 1.143 kilometer dan Sungai Landak yang konon terkenal dengan berliannya.
"Sebagai wujud persatuan dan kesatuan, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Baru akan menggunakan pondasi tanah dan air yang berasal dari 34 provinsi," tuturnya.
Sedangkan untuk tanah, Kalimantan Barat memberikan tanah yang diambil dari daerah yang dilalui garis perlintasan titik 0° (Nol Derajat) yang membagi bumi menjadi dua bagian, yakni utara dan selatan. Garis tersebut dikenal dengan equator atau garis khatulistiwa.
"Di sini kita bisa meletakkan kaki kiri ke selatan bumi dan kaki kanan ke utara bumi. Tanah yang didedikasikan sebagai pondasi IKN di kawasan yang sangat strategis ini diharapkan mampu memberi kemudahan dalam gerak langkah pembangunan," katanya.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk menjaga Tanah Air Indonesia karena terdapat keberagaman di dalamnya.
"Karena, dua kilogram tanah dan satu liter air yang akan dibawa oleh masing-masing Gubernur untuk dimasukkan ke dalam Kendi Nusantara sudah mewakili seluruh suku dan agama di masing-masing provinsi," kata Sefpri.
Sutarmidji bawa air dari pertemuan dua sungai untuk IKN
Minggu, 13 Maret 2022 22:08 WIB