Pontianak (ANTARA) - Bupati Landak, Kalimantan Barat, Karolin Margret Natasa melakukan sosialisasi makanan bergizi kepada masyarakat di Kecamatan Mandor untuk menekan tingginya angka stunting di daerah tersebut.
"Untuk penurunan angka stunting, kita sosialisasikan10 program pokok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan sosialisasi makanan bergizi di Kecamatan Mandor karena angka stunting di Desa Selutung di kecamatan ini, masih tinggi yakni 30 persen," kata Karolin di Ngabang, Selasa.
Bupati Landak dalam arahannya mengatakan bahwa asupan makanan untuk ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu menyusui harus makanan yang sehat dan bergizi. Hal ini dikarenakan ibu-ibu itu memerlukan nutrisi yang cukup untuk kebutuhan anak-anaknya.
Baca juga: Pemkab Landak ajak semua pihak turunkan angka stunting
"Jadi, ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang punya anak harus makan sehat, rajin kontrol serta minum vitamin," tuturnya.
Dengan kemajuan pengetahuan dan teknologi saat ini, kata dia, masyarakat diajarkan makan jangan asal kenyang, tetapi makan itu harus bergizi sehingga selain nasi harus dilengkapi lauk pauk seperti sayur, ikan, ayam.
"Untuk itu mari kita coba menyediakan sumber protein yang murah dan terjangkau di desa," katanya.
Lebih lanjut Bupati Karolin meminta anak-anak agar boleh diberi makan setelah usia enam bulan dan untuk yang usia di bawah enam bulan anak-anak cukup diberi air susu ibu (ASI), selain itu Bupati Landak berpesan bahwa mengatasi stunting bukan hanya tanggung jawab para ibu saja, tetapi menjadi tanggung jawab keluarga.
Baca juga: Karolin sosialisasikan pencegahan kekerdilan hingga tingkat desa
"Oleh karena itu, ibu menyusui harus makan nyaman dan bergizi, agar ASI-nya ada gizinya bukan cuma air saja. Sebelum anak usia enam bulan tidak boleh diberi pisang, cukup dengan ASI saja, karena jika diberi makanan pada usia sebelum enam bulan akan mengganggu pencernaan pada anak," katanya.