Pontianak (ANTARA) - Tarian profil pelajar Pancasila yang dimainkan 5.678 penari saat peringatan Hari Pendidikan Nasional di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat, memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) .
Melalui tarian massal itu Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat berupaya meningkatkan nilai-nilai pendidikan di Kalbar untuk menyukseskan program Merdeka Belajar melalui agenda yang telah dirancang dan satu di antaranya adalah adanya tarian profil pelajar Pancasila.
"Jadi pada kegiatan ini sudah dilaksanakan tarian profil pelajar Pancasila dengan penari sebanyak 5.678 dan ini baru satu-satunya di Indonesia. Dalam tarian ini kita melibatkan pelajar, guru, masyarakat, atau Aparatur Sipil Negara (ASN). Tarian ini memang kita tampilkan untuk kegiatan pertemuan pelajar atau pertemuan di satuan pendidikan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar Rita Hastarita di Pontianak, Selasa.
Mengenai tarian pelajar Pancasila ini diciptakan sendiri oleh tim kreasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar sedangkan untuk lagu pengiring tariannya dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Tim kreasi kami yang membuat gerakan tariannya dan disebarkan ke sekolah untuk menjadi gerakan pakem. Kemendikbud hanya menyediakan lagunya saja dan kita kemas menjadi sebuah gerakan yang menarik untuk dilakukan anak-anak," ujar Rita.
Ia menjelaskan bahwa konsep tarian pelajar Pancasila ini mengandung unsur budaya dari berbagai suku yang ada di Kalbar dan disesuaikan kembali gerakannya dengan musik yang diberikan oleh Kemendikbud.
Terkait agenda lain di kegiatan ini, ia mengatakan bahwa terdapat pameran yang melibatkan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Kalbar sebagai bentuk unjuk kreativitas para siswa.
"Pada pameran kali ini melibatkan 14 kabupaten dan kota yang ada di Kalbar. Jadi perwakilan siswa di sekolah, mereka akan melakukan unjuk kreativitas dari karya mereka. Satu di antaranya ada dari SMK Negeri 1 Sintang mereka bisa menciptakan motor listrik," ujar dia.
Ia mengatakan bahwa pada agenda pameran tersebut juga terdapat pentas kreativitas yang sejalan dengan proyek pembuatan profil pelajar Pancasila sehingga untuk kegiatan yang berjalan selama dua hari ini harus bersifat implementatif dan menunjang kreativitas siswa.
Mengenai agenda yang telah dirancang khusus untuk momentum Hari Pendidikan Nasional ini, ia berharap pihak sekolah memperkuat serta meningkatkan kualitas pendidikan agar para siswa terus berkreativitas.
“Harapannya semoga anak-anak ini terus berprestasi dan kita mendukung juga dengan melakukan pengadaan untuk kelengkapan digitalisasi sekolah,” kata dia.