Pontianak (ANTARA) - Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT Pegadaian Kalbar melalui Program Entrepreneurship Program (Pinter Pro) Barista menyasar disabilitas di Kota Pontianak agar bisa menjadi barista.
“Pinter Pro Enter Barista ini wujud nyata Pegadaian untuk meningkatkan pembukaan lapangan kerja dan mengembangkan UMKM khususnya bagi para disabilitas," ujar Vice Presiden Pegadaian Area Kalbar, Sulaeman di Pontianak, Selasa.
Ia menambahkan program tersebut diberikan untuk para disabilitas agar mereka bisa berkarya.
"Semoga Pinter Pro ini mengangkat pelaku UMKM disabilitas dan bisa menciptakan lapangan kerja bagi mereka. Dalam program ini juga ada yang non disabilitas. Terkait program menjadi barista, Pegadaian pun memiliki The Gade Coffee & Gold, sehingga sejalan program tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Pinter Pro- Enter Barista sekaligus Owner 101 Coffee House, Siti Masitha mengaku bersyukur karena dipercaya menjadi penyelenggara Pinter Pro- Enter Barista setelah sebelumnya 101 Coffee House meraih juara 1 kategori kuliner Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2022 yang digelar Kementerian BUMN secara nasional.
“Program ini kita bikin untuk jangka panjang,harapannya mereka bisa menjadi entrepreneurship juga," jelas dia.
"Dalam program tersebut untuk tahap pertama dilakukan pendaftaran dan penyaringan peserta yang mendaftar. Berikutnya akan diberikan pelatihan selama satu bulan dan dilanjutkan proses magang di coffee shop selama lima bulan,” jelasnya.
Berikutnya para peserta Enter Barista yang bagus hasil penilaiannya akan mengikuti proses sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Program ini juga bersinergi dengan Rumah Sakit Sudarso yaitu menyediakan tempat untuk para peserta di gedung baru tower A. 101 dipercaya membuka coffee shop di sana dan peserta akan magang.
“Selain magang, ada tahapan bekerja selama satu tahun. Proses ini juga akan dinilai. Untuk selanjutnya akan masuk ke tahapan entrepreneurship, yang diharapkan nantinya mereka bisa mendapatkan bantuan peralatan usaha,” paparnya.
Dalam Pinter Pro- Enter Barista 2023 yang dibuka oleh Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, 60 persen pesertanya adalah penyandang disabilitas. Di antaranya ada tuna runggu dan tuna netra 80 persen dan tuna daksa. Kegiatan itu juga didukung oleh Komunitas Liberika Borneo (Kolibro).
“Untuk peserta dari penyandang disabilitas ini kami dibantu dari National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kalbar dan Parapreneur Kalbar. Kita siapkan pula Juru Bahasa Isyarat (JBI) untuk membantu proses seleksi bagi penyandang Tuna Runggu,” kata dia.