Jayapura (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) perlu segera dipimpin oleh seorang pejabat menteri (Mentan) yang definitif guna mengatasi situasi krisis pangan global.
"Yang masalah Kementan karena memang dijabat oleh penjabat sementara. Saya kira memang masalah pertanian itu masalah krusial ya saat ini," kata Ma'ruf Amin dalam sesi konferensi pers setelah berdialog dengan tokoh olahraga di Stadion Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu.
Menurut Ma'ruf, Indonesia sedang menghadapi krisis pangan dunia dan fenomena El Nino yang memicu kekeringan di berbagai daerah.
Situasi itu perlu disikapi pemerintah dengan memastikan persediaan cadangan pangan yang mencukupi, sehingga peran Menteri Pertanian menjadi hal yang perlu diprioritaskan, kata Ma'ruf menambahkan.
"Memang sebaiknya tidak terus menerus dijabat sebagai penjabat, tetapi harus didefinitifkan," katanya.
Saat ditanya terkait isu reshuffle di Kabinet Indonesia Maju berkaitan dengan kekosongan jabatan menteri pertanian yang definitif, Ma'rif menyebut keputusan sebagai hal prerogratif Presiden Joko Widodo.
"Nanti seperti apa, itu nanti hak prerogatif Presiden. Apakah ada reshuffle apa tidak, yang lain, itu hak prerogatif Presiden," katanya.
Ma'ruf juga belum mengetahui lebih jauh lagi terkait informasi siapa yang akan menjabat sebagai Mentan definitif.
"Karena itu urusannya Presiden, apakah akan ada yang masuk, ada yang keluar, saya belum tahu, itu urusan Presiden saya kira itu," katanya.
Syahrul Yasin Limpo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Pertanian pada Kamis (5/10) terkait tuduhan kasus korupsi yang menjerat dirinya.
Surat pengunduran diri itu telah disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Presiden menunjuk Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi sebagai Mentan Ad interim atau sementara waktu.