Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyatakan Gerakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengeksplorasi berbagai pengalaman pendidikan di luar negeri.
“Gerakan MBKM adalah suatu perubahan historis. Ini suatu lompatan yang mungkin negara-negara maju sudah mulai merencanakan, tetapi kita sebagai warga negara Indonesia sudah lebih dulu mengimplementasikannya,” kata Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Pengalaman yang didapat mahasiswa melalui Gerakan MBKM salah satunya adalah mereka memiliki kesempatan untuk melaksanakan magang ke luar negeri di perusahaan multinasional ataupun domestik.
Mendikbudristek menyebutkan hingga saat ini sudah ada hampir satu juta mahasiswa yang melaksanakan magang di luar negeri berkat Gerakan MBKM.
Tak hanya magang, mahasiswa S1 pada semester empat hingga tujuh berkesempatan untuk merasakan kuliah di luar negeri selama satu semester melalui program International Student Mobility Awards (IISMA) yang merupakan salah satu kebijakan MBKM.
Selain mengeksplorasi pengalaman di luar negeri, kata dia, mahasiswa turut diberi kesempatan untuk berkontribusi menyalurkan ilmunya kepada masyarakat di dalam negeri.
Mahasiswa melakukan studi di luar kampus selama satu semester untuk memilih program studi di luar yang dia pelajari sehari-hari.
Sejumlah mahasiswa dapat turun langsung untuk mengajar di SD dan SMP di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) melalui Program Kampus Mengajar.
Mahasiswa juga bisa merasakan studi di luar kampus selama satu semester untuk memilih program studi di luar yang dia pelajari sehari-hari.
“Harus kita akui meskipun pada perjalanannya ada berbagai macam permasalahan yang kita hadapi, tetapi kita harus tetap maju demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.