Jakarta (ANTARA) - Polres Metro Jakarta Pusat memperkuat pengawasan hingga patroli siber saat jam-jam rawan tawuran untuk mencegah aksi tawuran antar pelajar di wilayah hukumnya.
"Intinya patroli polisi akan diperkuat pada jam rawan tawuran, khususnya mengantisipasi remaja pelajar menjadi pelaku maupun korban tawuran, termasuk patroli siber," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Susatyo menyebut, patroli tersebut meliputi pengawasan, pencegahan, penindakan, dan edukasi masyarakat di Jakarta Pusat terkait maraknya aksi tawuran.
Selain itu, patroli siber ini dilakukan mengingat banyaknya kasus tawuran yang dimulai dari media sosial.
"Patroli siber di dunia maya ini karena banyak tawuran dimulai dari media sosial (medsos)," tegas Susatyo.
Adapun Petugas Polsek Johar Baru akan menerapkan jam malam bagi pelajar setiap akhir pekan. Langkah ini dilakukan untuk menekan terjadinya aksi tawuran di kalangan remaja.
"Langkah kita ini sebagai bentuk pencegahan tawuran. Apalagi kami baru mengamankan belasan pelajar yang kedapatan hendak tawuran," ucap Kapolsek Johar Baru, Kompol Saiful Anwar.
Aksi tersebut bermula dari adanya janjian di media sosial. Belasan remaja tersebut diamankan di empat lokasi berbeda, diantaranya di depan Kantor Urusan Agama (KUA) Tanah Tinggi sebanyak tiga remaja, di depan SMAN 31 sebanyak 7 orang, dan sisanya di samping. Pasar Johar Baru dan TPU Kawi Kawi.
"Saat kita amankan para remaja diduga hendak tawuran, dimana para remaja tersebut janjian melalui media sosial," ucap Saiful.
Terkait program jam malam bagi pelajar, Saiful mengatakan bahwa anggotanya secara gencar akan melakukan patroli bersama Koramil.
Pihak Polsek Johar Baru sendiri sebanyak 10 personel, di antaranya tim Sabhara sebanyak enam orang menggunakan tiga unit motor. Kemudian empat orang dari satuan Reskrim, sementara dari pihak Koramil sebanyak 15 personel.
Wilayah hukum Polsek Johar Baru yang terbagi menjadi empat wilayah Kelurahan ini nantinya tim akan melakukan patroli didampingi Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) dan tokoh masyarakat setempat.
"Jadi sebelum jam 12 upaya antisipasi kita lakukan dengan membubarkan anak-anak yang nongkrong. Namun setelah jam 12 malam masih ada yang nongkrong maka kita amankan ke Polsek," ucap Saiful.