Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat 34 kali gempa vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) pada periode 16-30 Oktober 2024.
"Terekam juga sebanyak 12 kali gempa embusan, dua kali vulkanik dangkal, tiga kali gempa tektonik lokal dan 93 kali gempa tektonik jauh, serta satu kali gempa getaran banjir," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam laporan yang diterima di Manado, Selasa.
Dalam laporan yang dibagikan dalam grup percakapan "BMKG dan Stakeholder" juga disebutkan, pengamatan visual pasca-erupsi besar 17 April dan 30 April 2024, asap kawah masih teramati, sementara dari pengamatan visual pada umumnya cuaca cerah hingga hujan.
Gunung Ruang terlihat jelas hingga tertutup kabut, asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis sedang - tebal dan tinggi sekitar 50 - 100 meter dari puncak.
Angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur, dan barat, dengan suhu sekitar 25-33 derajat selsius.
Dalam laporan tersebut juga dikatakan, dari hasil evaluasi pada umumnya kegempaan vulkanik di Gunung Ruang cenderung rendah, lebih didominasi oleh gempa tektonik yang diperkirakan pengaruh dari subduksi Sulawesi Utara dan Subduksi ganda di Laut Maluku.
"Aktivitas Gunung Ruang masih belum kembali ke normal, meski jumlah kegempaan sudah jauh menurun dibandingkan dengan bulan April-Mei 2024, dengan jumlah gempa vulkanik pada kisaran 1-3 per hari," katanya.
Pada tanggal 16 Oktober 2024 teramati asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal, dan terekam gempa embusan sebanyak kali.
Terekam juga gempa tektonik jauh sebanyak 11 kali dan gempa vulkanik dalam sebanyak enam kali, gempa vulkanik dalam berkaitan dengan adanya migrasi magma dari kedalaman tertentu.
"Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang," katanya.
Saat ini Badan Geologi masih menetapkan status Waspada, Level II, untuk gunung api yang berada di Pulau Ruang tersebut.
Saat ini Badan Geologi masih menetapkan status Waspada, Level II, untuk gunung api yang berada di Pulau Ruang tersebut.