Serang (ANTARA) - Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah menekankan bahwa permainan catur bukan sekadar olahraga, melainkan mengajarkan strategi hidup dan kepemimpinan.
Dimyati menghadiri Liga Catur Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kabupaten Tangerang dalam rangka memperingati Hari Catur Internasional.di Tangerang Volunteer Park, Kecamatan Solear, Minggu.
“Catur bukan hanya olahraga otak, tetapi juga cermin dari kehidupan dan kepemimpinan,” ujar Dimyati dalam keterangannya di Kota Serang.
Dia membuka acara sekaligus menjajal pertandingan ekshibisi melawan salah satu pengurus Percasi, Sudin.
Ia menyampaikan bahwa setiap langkah dalam catur memiliki konsekuensi, sama seperti pilihan dalam hidup. “Langkah pertama sangat menentukan. Seperti dalam hidup, setiap pilihan punya akibat. Di catur, ada hitam dan putih seperti kehidupan yang penuh pilihan dan ujian,” ungkapnya.
Dimyati juga menyoroti nilai-nilai strategis dan kolektif yang terkandung dalam permainan catur. Ia mencontohkan bagaimana setiap bidak seperti pion, kuda, benteng, menteri, hingga raja mewakili peran penting yang saling menopang.
“Kalau menteri mati, permainan tetap berjalan. Tapi kalau raja jatuh, selesai. Ini menggambarkan bahwa hidup itu bukan hanya tentang peran besar, tetapi tentang kekompakan dan perlindungan satu sama lain,” katanya.
Tak hanya strategi, Dimyati juga menekankan pentingnya manajemen waktu, sebagaimana diterapkan dalam permainan catur modern. “Kalau tidak tahu waktu, bisa kalah walaupun strateginya bagus. Dalam hidup, kita harus tahu kapan melangkah dan kapan menunggu,” imbuhnya.
Ia mengapresiasi Percasi Kabupaten Tangerang atas konsistensinya menyelenggarakan liga catur sebagai ruang pembinaan atlet lokal. “Catur bukan sekadar hobi, tapi sarana mendidik disiplin, kepemimpinan, dan kesabaran. Ini penting bagi generasi muda,” tutur Dimyati.
Sementara itu, Ketua Percasi Kabupaten Tangerang Hendra menyebut Liga Catur ini digelar rutin setiap bulan dan sudah memasuki putaran keempat dari sepuluh putaran yang direncanakan berlangsung hingga akhir 2025.
“Turnamen ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga perekrutan talenta muda. Liga ini diikuti 17 klub dari berbagai wilayah dan terbuka bagi pecinta catur dari berbagai usia,” jelasnya.
Selain pertandingan liga, Percasi juga menggelar sesi “ngeround bareng” yang dibuka untuk umum. Puncaknya, klub terbaik akan bertemu dalam babak final pada Desember mendatang.
.
