Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bersama Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI membahas penguatan kerja sama strategis pengamanan laut di kawasan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I dan wilayah perbatasan maritim setempat.
Deputi Kebijakan dan Strategi Bakamla RI Laksamana Muda Didong Rio Duta P mengatakan ALKI I merupakan jalur pelayaran internasional yang dilewati kapal-kapal dagang dari berbagai negara. Kawasan ini terbentang dari Laut Natuna Utara, melewati Selat Karimata, dan masuk ke Laut Jawa.
"Sebagai wilayah terdepan yang berbatasan langsung dengan beberapa negara, Kepri menjadi titik krusial dalam sistem pertahanan laut nasional," kata Laksamana Muda Didong usai bertemu Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura di Kantor Gubernur Kepri, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Rabu (23/7).
Oleh karena itu, kata dia, pengamanan wilayah laut ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh satu lembaga, melainkan harus melibatkan kerja sama lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah.
Ia juga menyampaikan pentingnya penguatan pengawasan laut, khususnya di kawasan strategis ALKI yang merupakan tanggung jawab strategis bersama semua pemangku kepentingan terkait.
"Bakamla terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, termasuk dengan Kepri guna memastikan jalur pelayaran strategis ini aman dari segala bentuk ancaman kejahatan, seperti penyelundupan narkoba, perdagangan orang, hingga perampokan di laut," ujarnya.
Sementara, Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura menegaskan pentingnya kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah dan Bakamla dalam menjaga keamanan serta keberlanjutan sektor kelautan.
"Kami menyadari betul keamanan maritim tidak bisa hanya diserahkan kepada satu institusi. Maka itu, kami menyambut baik kehadiran Bakamla sebagai mitra strategis dalam menjaga laut kita," ujarnya.
Wakil Gubernur juga menekankan bahwa Kepri adalah pusat ekonomi biru yang menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Kepri terus mengembangkan industri berbasis kelautan dan perikanan secara berkelanjutan, sehingga keamanan laut menjadi fondasi penting.
Nyanyang pun menegaskan pentingnya peran aktif Bakamla memberikan pendampingan secara langsung kepada nelayan-nelayan tradisional, termasuk membantu mereka dalam navigasi di laut. Karena keterbatasan alat, nelayan tradisional sering tidak menyadari bahwa mereka telah masuk ke wilayah negara tetangga, seperti Malaysia.
"Kejadian seperti ini jangan sampai terus berulang. Kita harus hadir, bukan hanya sebagai penegak hukum, juga pelindung dan pembimbing masyarakat maritim kita," ujar Nyanyang.
Wakil Gubernur Kepri turut mengapresiasi kunjungan tim Bakamla RI ke Kepri guna mempererat sinergi dalam menjaga kedaulatan maritim.
