Kota Depok (ANTARA) - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, menegaskan sekolah harus terbebas dari kekerasan dan perundungan, agar proses belajar dan mengajar dapat dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dengan baik dalam mempersiapkan generasi emas bangsa.
Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah, melalui Diskominfo Kota Depok, Jumat, mengapresiasi penyelenggaraan edukasi hak asasi manusia (HAM) yang mendorong terciptanya lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari perundungan di kalangan pelajar atau peserta didik.
"Sekolah harus menjadi tempat yang nyaman dan aman demi tumbuh kembang generasi penerus bangsa," kata Wakil Wali Kota Depok pada acara Sosialisasi HAM bertajuk Anti-Kekerasan dan Perundungan pada Pelajar Kota Depok.
Sosialisasi diselenggarakan oleh Kementerian Hukum dan HAM, Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Depok bersama Gabungan Organisasi Wanita (GOW), dan Business and Professional Women (BPW) Indonesia, pada Kamis (20/11) dan diikuti sekitar 700 pelajar SMP dan SMA di Kota Depok.
Chandra menyampaikan pelajar Kota Depok merupakan generasi muda dengan karakter kuat, tidak hanya unggul secara akademik.
"Pelajar Depok harus cerdas secara akademik sekaligus memiliki kepekaan sosial, kesadaran HAM, dan moral," katanya.
Dia berharap sosialisasi tersebut dapat menjadi tolok ukur dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang benar-benar bebas dari kekerasan dan perundungan.
Ketua GOW Kota Depok Asri Mulyanita dalam sosialisasi tersebut para peserta mendapatkan pemahaman mengenai dampak serta upaya pencegahan perundungan di lingkungan sekolah.
"Sebagai pelajar harus lebih peka terhadap lingkungan sekitar, saling menghargai sesama, berakhlak dan berperikemanusiaan, serta tetap semangat belajar," katanya.
Presiden BPW Indonesia Giwo Rubianto Wijoyo menegaskan nilai-nilai HAM sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Ia mencontohkan sikap dan perilaku menghormati guru, tidak melakukan perundungan, membantu teman yang menghadapi kesulitan, serta menolak ketidakadilan merupakan wujud nyata sikap menjunjung tinggi HAM.
"Melalui kegiatan ini, saya berharap pelajar bisa menjadi agen perubahan di sekolah dan lingkungan tempat tinggal," katanya.
