Meskipun belum ada obat yang bisa menyembuhkan psoriasis secara total, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi gejala dan mencegahnya kambuh. Salah satunya adalah dengan memperhatikan pola makan.
Makanan Apa Saja yang Harus Dihindari Penderita Psoriasis?
Beberapa jenis makanan dianggap dapat memicu peradangan pada tubuh dan memperparah gejala psoriasis. Dikutip dari pafikotablangkejeren.org dan sumber lainnya, makanan-makanan yang sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah yang sangat terbatas adalah sebagai berikut:
1. Daging Merah
Daging merah seperti sapi, kambing, dan kerbau mengandung senyawa yang disebut asam arakidonat. Senyawa ini dapat memicu peradangan dalam tubuh.
Peradangan kronis yang terus-menerus dapat memperparah gejala psoriasis. Selain itu, daging merah juga sering kali tinggi lemak jenuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
2. Produk Susu
Produk susu seperti susu sapi, keju, dan yogurt mengandung protein kasein. Protein ini dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang dan memperburuk peradangan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi produk susu dapat meningkatkan risiko terkena psoriasis.
3. Makanan Olahan
Makanan olahan seperti sosis, nugget, dan makanan cepat saji umumnya tinggi lemak jenuh, gula, dan sodium. Kandungan nutrisi yang rendah dan tinggi kalori pada makanan olahan dapat menyebabkan peradangan dan obesitas, yang keduanya merupakan faktor risiko psoriasis. Selain itu, banyak makanan olahan mengandung bahan tambahan seperti pengawet dan pewarna yang dapat memicu reaksi alergi.
4. Makanan Manis
Makanan dan mimuman manis mengandung gula tambahan yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Peningkatan kadar gula darah dapat memicu peradangan dan memperburuk gejala psoriasis. Mengonsumsi gula secara berlebih juga dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko diabetes dan penyakit jantung.
5. Makanan Tinggi Gluten
Gluten adalah protein yang ditemukan pada gandum, barley, dan rye. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gluten dapat memicu reaksi autoimun pada beberapa orang, termasuk mereka yang menderita psoriasis.
Meskipun belum sepenuhnya dipahami, beberapa orang melaporkan bahwa menghindari gluten dapat membantu meredakan gejala psoriasis mereka.
6. Alkohol dan Kafein
Konsumsi alkohol dan kafein dapat mengganggu pola tidur, meningkatkan stres, dan dehidrasi. Semua faktor ini dapat memicu atau memperburuk gejala psoriasis.
Selain itu, alkohol juga dapat meningkatkan risiko kerusakan hati, yang dapat mempengaruhi metabolisme obat-obatan yang digunakan untuk mengobati psoriasis.
7. Makanan Pedas
Makanan pedas mengandung capsaicin yang dapat merangsang saraf sensorik dan menyebabkan rasa panas dan terbakar. Pada beberapa orang, konsumsi makanan pedas dapat memicu gatal dan iritasi pada kulit, termasuk kulit yang terkena psoriasis.
8. Telur
Telur mengandung protein yang dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi telur dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain Makanan, Apa Lagi yang Perlu Diperhatikan?
1. Kelola Stres
Stres adalah salah satu pemicu utama kambuhnya psoriasis. Ketika kita stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang dapat memicu peradangan, sehingga memperburuk gejala psoriasis.
Oleh karena itu, penting bagi penderita psoriasis untuk memiliki cara yang efektif dalam mengelola stres. Beberapa teknik yang bisa dicoba antara lain meditasi, yoga, latihan pernapasan dalam, atau hobi yang menyenangkan. Dengan mengelola stres dengan baik, kita dapat membantu tubuh untuk lebih rileks dan mengurangi peradangan.
2. Jaga Kelembapan Kulit
Kulit yang kering dan bersisik adalah ciri khas psoriasis. Untuk mencegah kulit menjadi lebih kering dan memperparah gejala, penting untuk selalu menjaga kelembapan kulit. Gunakan pelembap yang lembut dan bebas pewangi setelah mandi atau setiap kali kulit terasa kering.
Pilih pelembap yang mengandung bahan-bahan alami seperti shea butter, aloe vera, atau minyak zaitun. Selain itu, hindari mandi dengan air yang terlalu panas dan gunakan sabun yang lembut. Mandi yang terlalu sering atau menggunakan sabun yang keras dapat menghilangkan minyak alami kulit dan membuatnya semakin kering.
3. Hindari Pemicu Lainnya
Selain makanan, ada banyak faktor lain yang dapat memicu kambuhnya psoriasis. Beberapa pemicu yang umum di antaranya adalah infeksi, cuaca dingin, cedera kulit, dan obat-obatan tertentu.
Infeksi, seperti flu atau infeksi tenggorokan, dapat memicu sistem kekebalan tubuh menjadi terlalu aktif dan memperburuk psoriasis. Cuaca dingin dan kering juga dapat membuat kulit menjadi lebih kering dan memperparah gejala.
Cedera kulit, seperti luka bakar atau goresan dapat memicu munculnya lesi psoriasis di area tersebut. Beberapa obat-obatan, seperti obat-obatan beta-blocker dan obat-obatan anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) juga dapat memicu atau memperburuk psoriasis.
4. Konsultasikan dengan Dokter
Jika Anda menderita psoriasis, penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin melakukan tes darah untuk menentukan tingkat keparahan psoriasis Anda.
Setelah itu, dokter akan memberikan rekomendasi pengobatan yang sesuai, baik itu obat-obatan topikal, obat-obatan oral, atau terapi cahaya. Selain itu, dokter juga dapat memberikan saran mengenai perubahan gaya hidup yang perlu Anda lakukan untuk mengelola psoriasis, termasuk pola makan, perawatan kulit, dan pengelolaan stres.
Kesimpulan
Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang dapat dikelola dengan baik melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan medis. Selain memperhatikan pola makan, penderita psoriasis juga perlu memperhatikan faktor-faktor lain seperti stres, kelembapan kulit, dan pemicu lainnya.
Dengan menghindari makanan pemicu peradangan, mengelola stres, menjaga kelembapan kulit, dan berkonsultasi dengan dokter secara teratur, penderita psoriasis dapat mengurangi frekuensi dan keparahan kambuh.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki pemicu psoriasis yang berbeda-beda, sehingga pendekatan yang tepat perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Dengan perawatan yang tepat dan konsisten, penderita psoriasis dapat hidup lebih nyaman dan produktif.