Penyakit Umum Setelah Melahirkan
Beberapa penyakit setelah melahirkan cukup umum terjadi dan perlu diwaspadai agar dapat ditangani dengan tepat, di antaranya:
1. Infeksi Postpartum
Infeksi setelah melahirkan adalah komplikasi yang cukup serius. Bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka bekas jahitan, rahim, atau saluran kemih. Kondisi ini bisa menyebabkan berbagai gejala seperti demam tinggi, nyeri perut bagian bawah, keluarnya cairan berbau tidak sedap dari vagina, dan menggigil.
Jika tidak segera ditangani, infeksi postpartum dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, bahkan mengancam jiwa. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut.
2. Mastitis
Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara yang sering dialami oleh ibu menyusui. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui retakan pada puting susu. Selain nyeri dan bengkak pada payudara, mastitis juga dapat disertai dengan demam, menggigil, dan keluarnya nanah dari puting susu.
Untuk mencegah mastitis, ibu perlu memastikan teknik menyusui yang benar, menjaga kebersihan payudara, dan segera mengosongkan payudara saat terasa penuh.
3. Sembelit
Sembelit atau konstipasi adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan buang air besar atau frekuensi buang air besar yang jarang. Setelah melahirkan, banyak ibu mengalami sembelit karena perubahan hormon, kurangnya asupan serat, dan kurangnya aktivitas fisik.
Sembelit dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit pada perut. Untuk mengatasi sembelit, ibu perlu meningkatkan asupan serat dengan mengonsumsi buah, sayur, dan biji-bijian, serta minum air putih yang cukup.
4. Hemoroid
Hemoroid atau wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus. Kondisi ini sering terjadi pada ibu setelah melahirkan karena peningkatan tekanan pada pembuluh darah selama proses persalinan.
Hemoroid dapat menyebabkan nyeri, gatal, dan perdarahan saat buang air besar. Untuk mencegah dan meredakan gejala hemoroid, ibu perlu menjaga kebersihan area anus, menghindari mengejan terlalu keras saat buang air besar, dan mengonsumsi makanan yang kaya serat.
5. Retensi Urin
Retensi urin adalah kondisi di mana seseorang kesulitan atau tidak dapat mengeluarkan urine secara sempurna. Setelah melahirkan, retensi urin dapat terjadi akibat pembengkakan pada saluran kemih atau kerusakan saraf akibat persalinan.
Kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah dan meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Jika mengalami retensi urin, ibu perlu segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
6. Perubahan Emosi
Perubahan emosi setelah melahirkan adalah hal yang wajar. Kondisi ini bisa berupa baby blues atau depresi postpartum. Baby blues biasanya ditandai dengan perasaan sedih, cemas, atau lelah yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu setelah melahirkan.
Sedangkan depresi postpartum adalah gangguan mood yang lebih serius dan membutuhkan penanganan medis. Perubahan hormon yang drastis setelah melahirkan menjadi salah satu penyebab utama perubahan emosi.
Untuk mengatasi perubahan emosi, ibu perlu mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman, serta berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater jika diperlukan.
Pencegahan Penyakit Setelah Melahirkan
Pencegahan penyakit setelah melahirkan sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi. Dikutip dari beragam sumber salah satunya pafibanawa.org, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Jaga Kebersihan Diri dan Lingkungan
Menjaga kebersihan adalah kunci utama dalam mencegah infeksi setelah melahirkan. Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah mengganti popok bayi, merawat luka bekas jahitan, atau menyentuh area genital.
Perhatikan juga kebersihan area genital dengan cara yang benar, yakni dengan membersihkan dari depan ke belakang setelah buang air kecil atau besar.
Ganti pembalut secara teratur dan pastikan menggunakan pembalut yang bersih dan menyerap. Selain itu, cuci pakaian dalam secara terpisah dengan deterjen yang lembut untuk mencegah iritasi.
2. Istirahat yang Cukup
Tubuh membutuhkan waktu untuk pulih setelah melahirkan. Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup dan tidur yang berkualitas. Jangan ragu untuk meminta bantuan keluarga atau teman untuk mengurus bayi atau pekerjaan rumah tangga.
Istirahat yang cukup akan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan.
3. Konsumsi Makanan Bergizi
Asupan nutrisi yang seimbang sangat penting untuk mendukung proses penyembuhan. Konsumsi makanan yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral, seperti daging, ikan, telur, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Perbanyak konsumsi makanan berserat untuk mencegah sembelit. Selain itu, pastikan Anda minum air putih yang cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
4. Minum Air Putih yang Cukup
Dehidrasi dapat memperparah beberapa kondisi kesehatan setelah melahirkan, seperti sembelit dan infeksi saluran kemih. Pastikan Anda minum air putih yang cukup setiap hari. Jika Anda menyusui, kebutuhan cairan Anda akan meningkat.
5. Lakukan Aktivitas Fisik Ringan
Setelah mendapat izin dari dokter, lakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki atau senam nifas. Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, mempercepat proses penyembuhan, dan mengurangi risiko terjadinya pembekuan darah. Namun, jangan memaksakan diri dan hentikan jika merasa tidak nyaman.
6. Perhatikan Tanda-Tanda Infeksi
Waspadai tanda-tanda infeksi seperti demam, nyeri, kemerahan, bengkak, atau keluarnya cairan yang berbau tidak sedap. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter. Penanganan infeksi yang cepat dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.
7. Kontrol Rutin ke Dokter
Jangan lewatkan jadwal kontrol postpartum yang telah ditentukan oleh dokter. Pemeriksaan rutin ini sangat penting untuk memantau kondisi kesehatan Anda dan mendeteksi dini adanya masalah. Dokter akan memeriksa luka bekas jahitan, memeriksa tekanan darah, dan memberikan saran mengenai perawatan diri.
8. Susui Bayi Secara Eksklusif
ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi bayi dari infeksi dan meningkatkan kekebalan tubuh ibu. Susui bayi secara eksklusif selama 6 bulan pertama. Menyusui juga dapat membantu kontraksi rahim dan mengurangi risiko perdarahan.
9. Kelola Stres
Stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan memperlambat proses penyembuhan. Carilah cara untuk mengelola stres, misalnya dengan bermeditasi, yoga, atau melakukan hobi yang Anda sukai. Anda juga bisa meminta dukungan dari keluarga dan teman-teman terdekat.
Kesimpulan
Melahirkan adalah momen yang membahagiakan, namun juga membutuhkan perhatian khusus pada kesehatan ibu. Untuk mencegah berbagai penyakit setelah melahirkan, ibu perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, istirahat yang cukup, serta mengonsumsi makanan bergizi.
Selain itu, penting untuk melakukan aktivitas fisik ringan secara teratur, memantau tanda-tanda infeksi, dan melakukan kontrol rutin ke dokter. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan memperhatikan kondisi tubuh, ibu dapat memulihkan diri dengan lebih cepat dan menikmati masa nifas bersama bayi.
Dukungan dari keluarga dan teman juga sangat penting untuk membantu ibu mengatasi berbagai tantangan setelah melahirkan. Ingatlah bahwa kesehatan ibu adalah prioritas utama, sehingga jangan ragu untuk meminta bantuan jika diperlukan.