Nyeri rahang? Hati-hati, bisa jadi tanda impaksi gigi

Nyeri rahang? Hati-hati, bisa jadi tanda impaksi gigi

Gejala impaksi gigi bervariasi, mulai dari nyeri ringan hingga pembengkakan, infeksi, dan bau mulut, sehingga jika dibiarkan dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan mulut.

Jakarta (ANTARA) - Impaksi gigi merupakan kondisi di mana gigi bungsu tumbuh dengan posisi yang tidak normal, sehingga terjebak di dalam tulang rahang atau terhalang oleh gigi lain.

Penyebab Impaksi Gigi
Impaksi gigi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, berikut adalah beberapa penyebab utama impaksi gigi:

1. Kurangnya Ruang di Dalam Rahang
Salah satu penyebab paling umum dari impaksi gigi adalah kurangnya ruang yang cukup di dalam rahang untuk semua gigi tumbuh. Rahang manusia memiliki ukuran yang bervariasi, dan jika ukuran rahang terlalu kecil dibandingkan dengan jumlah gigi yang harus tumbuh, maka beberapa gigi, terutama gigi bungsu, mungkin tidak memiliki ruang yang cukup untuk erupsi.

Kondisi ini seringkali terjadi karena ukuran rahang yang ditentukan secara genetik. Selain itu, kebiasaan buruk seperti mengisap jari atau penggunaan dot dalam jangka waktu yang lama saat masih anak-anak dapat mempengaruhi perkembangan rahang.

Kebiasaan tersebut dapat menyebabkan rahang menjadi sempit dan gigi tumbuh tidak teratur, sehingga meningkatkan risiko impaksi gigi.

2. Posisi Gigi Lain
Posisi gigi yang tidak sejajar atau tumbuh dengan tidak teratur juga dapat menjadi penyebab impaksi gigi. Jika gigi depan atau gigi geraham lainnya tumbuh terlalu rapat atau miring, maka gigi bungsu yang tumbuh di belakangnya akan kesulitan menemukan ruang untuk erupsi.

Gigi yang tumbuh dengan posisi yang tidak normal dapat menghalangi jalan pertumbuhan gigi bungsu dan menyebabkannya terjebak di dalam tulang rahang.

Kondisi seperti gigi tumpang tindih atau gigi yang berjejal dapat menyebabkan tekanan pada gigi di sekitarnya, termasuk gigi bungsu. Tekanan ini dapat menghambat pertumbuhan gigi bungsu dan menyebabkannya tumbuh dengan posisi yang tidak benar.

3. Arah Pertumbuhan Gigi
Arah pertumbuhan gigi yang tidak normal juga dapat menyebabkan impaksi gigi. Gigi bungsu yang seharusnya tumbuh lurus ke bawah dapat tumbuh miring ke arah pipi, lidah, atau bahkan ke arah gigi lainnya.

Arah pertumbuhan yang tidak normal ini dapat membuat gigi bungsu terjebak di dalam tulang rahang atau gusi dan sulit untuk erupsi.

Gejala Impaksi Gigi
Meskipun seringkali tidak menimbulkan gejala yang signifikan, impaksi gigi dapat menyebabkan berbagai ketidaknyamanan dan masalah kesehatan mulut jika tidak segera ditangani.

Dikutip dari pafiminahasaselatan.org berikut adalah beberapa gejala umum yang mungkin muncul akibat impaksi gigi:

1. Nyeri
Nyeri adalah salah satu gejala yang paling sering dialami oleh penderita impaksi gigi. Rasa nyeri ini dapat terasa tumpul atau tajam, dan seringkali muncul di sekitar area gigi yang terimpaksi. Nyeri dapat semakin parah saat mengunyah makanan keras atau saat membuka mulut lebar-lebar.

Selain itu, nyeri juga dapat menjalar ke telinga, kepala, atau bagian wajah lainnya. Intensitas nyeri yang dirasakan oleh setiap individu dapat bervariasi. Beberapa orang mungkin hanya merasakan sedikit ketidaknyamanan, sedangkan yang lainnya mungkin mengalami nyeri yang sangat hebat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

2. Pembengkakan
Pembengkakan pada gusi di sekitar gigi yang terimpaksi adalah gejala umum lainnya. Pembengkakan ini terjadi akibat peradangan yang disebabkan oleh tekanan gigi yang tumbuh dan terjebak di dalam gusi. Gusi yang bengkak akan terasa merah, hangat, dan nyeri saat disentuh.

Pembengkakan pada gusi dapat menyebabkan kesulitan dalam membuka mulut dan mengunyah makanan. Selain itu, pembengkakan juga dapat menyebabkan mulut terasa penuh dan tidak nyaman.

3. Infeksi
Impaksi gigi dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Ketika gigi terjebak di dalam gusi, celah kecil dapat terbentuk antara gigi dan gusi. Celah ini dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri penyebab infeksi.

Infeksi pada gusi dapat menyebabkan munculnya nanah, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Jika infeksi tidak segera diatasi, dapat menyebar ke bagian lain dari mulut atau bahkan ke seluruh tubuh. Infeksi yang parah dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti abses gigi atau osteomielitis (infeksi tulang).

4. Rasa Tidak Nyaman
Selain nyeri dan pembengkakan, penderita impaksi gigi juga seringkali merasakan ketidaknyamanan di sekitar area gigi yang terimpaksi. Rasa tidak nyaman ini dapat berupa rasa penuh di mulut, rasa seperti ada sesuatu yang mengganjal, atau kesulitan dalam membersihkan gigi di area tersebut. Ketidaknyamanan ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti makan, berbicara, dan tidur.

5. Bau Mulut
Bau mulut atau halitosis adalah gejala umum yang sering dikaitkan dengan impaksi gigi. Bakteri yang berkembang biak di sekitar gigi yang terimpaksi dapat menghasilkan senyawa berbau tidak sedap yang menyebabkan bau mulut.

Pencegahan Impaksi Gigi
Meskipun impaksi gigi seringkali dipengaruhi oleh faktor genetik yang sulit diubah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya impaksi gigi dan menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan.

1. Perawatan Gigi dan Mulut yang Baik
Menjaga kebersihan gigi dan mulut secara teratur adalah langkah penting dalam mencegah berbagai masalah gigi, termasuk impaksi gigi. Sikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi berfluorida dan gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi.

Kunjungi dokter gigi secara rutin untuk pemeriksaan dan pembersihan profesional. Perawatan gigi yang baik dapat membantu mencegah terjadinya penumpukan plak dan karang gigi yang dapat menyebabkan peradangan gusi dan penyakit periodontal.

Penyakit periodontal dapat menyebabkan kerusakan pada tulang penyangga gigi dan mempengaruhi pertumbuhan gigi lainnya, termasuk gigi bungsu.

2. Konsultasi dengan Dokter Gigi
Konsultasi rutin dengan dokter gigi sangat penting untuk memantau pertumbuhan gigi dan perkembangan rahang. Dokter gigi dapat mendeteksi tanda-tanda awal impaksi gigi dan memberikan penanganan yang tepat sebelum masalah menjadi lebih serius.

Kesimpulan
Impaksi gigi adalah kondisi di mana gigi tidak dapat tumbuh dengan normal dan terjebak di dalam tulang rahang atau gusi. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh kurangnya ruang di dalam rahang, posisi gigi lain yang tidak teratur, atau arah pertumbuhan gigi yang tidak normal.

Gejala impaksi gigi bervariasi, mulai dari nyeri ringan hingga pembengkakan, infeksi, dan bau mulut. Jika dibiarkan, impaksi gigi dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan mulut.

Untuk mencegah impaksi gigi, penting untuk menjaga kebersihan mulut yang baik, mengunjungi dokter gigi secara rutin, dan melakukan pemeriksaan gigi secara teratur.
Pewarta : PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024