Penyebab bisul di kepala dan cara mengobatinya

Penyebab bisul di kepala dan cara mengobatinya

Bisul di kepala disebabkan infeksi bakteri Staphylococcus aureus, yang umumnya hidup di kulit atau di dalam hidung.

Jakarta (ANTARA) - Bisul adalah benjolan merah pada kulit yang terasa sakit dan berisi nanah, yang biasanya muncul karena infeksi bakteri pada folikel rambut atau kelenjar minyak.

Penyebab Bisul di Kepala
Bisul di kepala bisa sangat mengganggu karena letaknya yang sensitif. Dikutip dari pafiogankomeringuluselatan.org dan sumber lainnya, penyebab utama bisul di kepala adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini umumnya hidup di kulit atau di dalam hidung tanpa menimbulkan masalah.

Namun, jika masuk ke dalam folikel rambut melalui luka kecil atau gesekan, bakteri ini bisa menyebabkan infeksi dan terbentuklah bisul.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya bisul:
Kebersihan yang kurang: Tidak mencuci rambut secara teratur atau menggunakan peralatan pribadi yang kotor dapat meningkatkan risiko infeksi.
Sistem imun yang lemah: Orang dengan sistem imun lemah lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi bakteri penyebab bisul.
Diabetes: Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi kulit, termasuk bisul.
Kondisi kulit tertentu: Beberapa kondisi kulit, seperti eksim atau jerawat, dapat membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi.

Gejala Bisul di Kepala
Selain benjolan merah dan nyeri, gejala bisul di kepala yang mungkin muncul antara lain:

1. Pembengkakan
Salah satu tanda awal munculnya bisul adalah adanya benjolan merah pada kulit kepala. Benjolan ini akan terasa keras dan hangat saat disentuh. Seiring berjalannya waktu, benjolan akan semakin membesar dan menyebabkan kulit di sekitarnya menjadi tegang. Pembengkakan ini terjadi karena adanya akumulasi nanah di dalam bisul dan respon peradangan tubuh terhadap infeksi.

Lokasi pembengkakan bisa bervariasi, tergantung pada tempat bisul tumbuh. Bisul di kepala sering muncul di garis rambut, namun bisa juga muncul di bagian kulit kepala yang lain.

2. Nyeri
Rasa nyeri adalah gejala yang paling umum dirasakan oleh penderita bisul. Tingkat nyeri dapat bervariasi, mulai dari rasa tidak nyaman ringan hingga nyeri hebat. Nyeri biasanya akan semakin terasa ketika bisul ditekan atau ketika melakukan aktivitas fisik yang melibatkan kepala. Nyeri ini disebabkan oleh peradangan dan tekanan pada saraf akibat pembengkakan.

Selain nyeri tekan, penderita bisul juga sering merasakan sensasi perih atau seperti terbakar di sekitar area bisul. Rasa nyeri ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat penderita sulit tidur.

3. Demam
Demam adalah gejala yang sering muncul pada infeksi bakteri, termasuk infeksi penyebab bisul. Demam terjadi sebagai respons tubuh terhadap infeksi. Suhu tubuh yang meningkat dapat membantu tubuh melawan infeksi, namun demam yang tinggi dapat membuat penderita merasa tidak nyaman dan lemas.

Demam biasanya akan muncul beberapa hari setelah bisul terbentuk. Tingkat keparahan demam dapat bervariasi tergantung pada luasnya infeksi dan kondisi kesehatan penderita. Demam yang tinggi disertai dengan gejala lain seperti menggigil, berkeringat, dan sakit kepala perlu segera mendapatkan perhatian medis.

Cara Mengobati Bisul di Kepala
Pengobatan bisul di kepala bertujuan untuk mengurangi peradangan, membunuh bakteri penyebab infeksi, dan mempercepat proses penyembuhan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

1. Kompres Hangat
Kompres hangat merupakan salah satu cara efektif untuk meredakan gejala bisul. Panas dari kompres membantu meningkatkan aliran darah ke area yang terinfeksi, sehingga mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi rasa sakit. Selain itu, kompres hangat juga dapat membantu mengeluarkan nanah dari dalam bisul.

Cara melakukan kompres hangat cukup mudah. Anda hanya perlu merendam kain bersih ke dalam air hangat, lalu tempelkan pada area bisul selama 15-20 menit beberapa kali sehari. Pastikan air tidak terlalu panas agar tidak menyebabkan kulit terbakar.

2. Salep Antibiotik
Salep antibiotik dapat diaplikasikan langsung pada bisul untuk membantu membunuh bakteri penyebab infeksi. Salep antibiotik biasanya mengandung bahan aktif seperti mupirocin atau gentamicin. Penggunaan salep antibiotik harus sesuai dengan petunjuk dokter.

Sebelum mengoleskan salep, pastikan area bisul sudah dibersihkan dengan air hangat dan sabun antibakteri. Oleskan salep tipis-tipis pada area bisul dan sekitarnya.

3. Operasi Kecil
Dalam beberapa kasus, terutama jika bisul sangat besar atau tidak kunjung sembuh dengan pengobatan medis, dokter mungkin perlu melakukan operasi kecil atau biasa disebut insisi dan drainase untuk prosedur mengeluarkan nanah.

Sebelum melakukan operasi, dokter akan memberikan anestesi lokal untuk mematikan rasa di sekitar area bisul. Setelah itu, dokter akan membuat sayatan kecil pada bisul untuk mengeluarkan nanah. Luka sayatan kemudian akan ditutup dengan perban.
Pewarta : PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024