Mengapa Kita Bersin?
Bersin terjadi ketika ada partikel asing, seperti debu, serbuk sari, atau bahkan virus yang masuk ke dalam hidung. Tubuh kita akan merespons dengan mengeluarkan udara secara paksa melalui hidung dan mulut untuk membuang partikel-partikel tersebut.
Penyebab Bersin Terus-Menerus
Dikutip dari beragam sumber, salah satunya pafikabacehtamiang.org, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang bersin terus-menerus, di antaranya:
1. Alergi
Alergi merupakan reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap zat-zat (alergen) yang umumnya tidak berbahaya bagi orang lain. Ketika seseorang yang alergi terpapar alergen, tubuh akan melepaskan histamin yang memicu berbagai gejala, termasuk bersin-bersin.
Alergen yang umum menyebabkan bersin antara lain serbuk sari, bulu hewan, debu rumah, tungau debu, serta makanan tertentu seperti kacang-kacangan, telur, dan seafood. Reaksi alergi ini dapat bervariasi dari ringan hingga berat, dan seringkali disertai dengan gejala lain seperti hidung berair, mata gatal, dan kulit gatal.
2. Infeksi
Infeksi virus, terutama virus common cold atau flu, merupakan penyebab umum bersin-bersin. Virus ini menyerang sel-sel pada saluran pernapasan bagian atas, menyebabkan peradangan dan produksi lendir yang berlebihan.
Bersin adalah salah satu cara tubuh untuk mengeluarkan virus dan lendir dari saluran pernapasan. Selain bersin, gejala infeksi virus lainnya meliputi hidung tersumbat, sakit tenggorokan, demam, dan batuk.
3. Rhinitis
Rhinitis adalah peradangan pada lapisan dalam hidung. Kondisi ini dapat bersifat alergi (disebabkan oleh alergen) atau non-alergi (disebabkan oleh faktor lain). Rhinitis alergi telah dijelaskan pada poin sebelumnya.
Rhinitis non-alergi dapat disebabkan oleh perubahan cuaca, iritasi dari bahan kimia, atau infeksi virus yang berulang. Gejala rhinitis non-alergi mirip dengan rhinitis alergi, namun tanpa adanya riwayat alergi.
4. Polip Hidung
Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan lunak yang tidak bersifat kanker di dalam hidung. Pertumbuhan ini dapat menghalangi saluran udara, menyebabkan hidung tersumbat dan bersin-bersin.
Polip hidung seringkali terjadi pada penderita asma atau alergi. Selain bersin, gejala lain yang mungkin muncul meliputi hilangnya indra penciuman, sakit kepala, dan wajah terasa penuh.
5. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat-obatan dapat menyebabkan efek samping berupa bersin-bersin. Obat-obatan tersebut antara lain obat penurun tekanan darah, pil kontrasepsi, aspirin, dan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit jantung.
Mekanisme yang menyebabkan bersin akibat penggunaan obat-obatan belum sepenuhnya dipahami, namun diduga terkait dengan pengaruh obat terhadap pembuluh darah dan saraf di dalam hidung.
6. Iritasi Lingkungan
Paparan terhadap berbagai jenis iritan di lingkungan dapat memicu bersin. Iritan tersebut antara lain polusi udara, asap rokok, bau-bauan yang menyengat, bahan kimia tertentu, dan perubahan suhu yang drastis.
Iritasi pada saluran pernapasan akibat paparan zat-zat ini dapat memicu refleks bersin sebagai upaya tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan.
Cara Menghentikan Bersin Terus-Menerus
Untuk mengatasi bersin-bersin yang mengganggu, berikut beberapa tips yang bisa Anda coba:
1. Identifikasi Penyebabnya
Langkah pertama yang sangat penting adalah mengidentifikasi apa yang memicu bersin Anda. Apakah bersin terjadi setelah terpapar bulu hewan, saat berada di ruangan berdebu, atau setelah mengonsumsi makanan tertentu.
Dengan mengetahui penyebabnya, Anda dapat menghindari pemicu alergi atau iritasi yang menyebabkan bersin. Membuat catatan harian gejala dapat membantu Anda mengidentifikasi pola dan hubungan antara aktivitas atau paparan tertentu dengan terjadinya bersin.
2. Konsumsi Obat-obatan
Jika bersin disebabkan oleh alergi, dokter mungkin akan meresepkan obat antihistamin atau dekongestan. Obat-obatan ini bekerja dengan cara memblokir efek histamin, zat kimia yang memicu reaksi alergi.
Selain itu, dokter juga dapat meresepkan obat kortikosteroid untuk mengurangi peradangan pada saluran pernapasan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan apapun, terutama jika Anda memiliki kondisi medis lainnya atau sedang hamil dan menyusui.
3. Gunakan Humidifier
Humidifier adalah alat yang berfungsi untuk menambah kelembapan udara di dalam ruangan. Udara yang terlalu kering dapat mengiritasi saluran pernapasan dan memicu bersin.
Dengan menggunakan humidifier, Anda dapat menjaga kelembapan udara di dalam ruangan agar tetap optimal dan mengurangi iritasi pada saluran pernapasan.
4. Bersihkan Lingkungan Sekitar
Lingkungan yang bersih dapat membantu mengurangi paparan terhadap alergen dan iritan. Sering-seringlah membersihkan rumah, terutama pada area yang sering menjadi sarang debu seperti karpet, perabotan berlapis kain, dan ventilasi udara.
Gunakan vacuum cleaner yang dilengkapi dengan filter HEPA untuk menyedot debu secara efektif. Selain itu, gantilah seprai dan sarung bantal secara teratur.
5. Hindari Pemicu Alergi
Setelah mengetahui apa saja yang memicu alergi Anda, usahakan untuk menghindari paparan terhadap alergen tersebut. Jika Anda alergi terhadap serbuk sari, sebaiknya hindari berada di luar ruangan pada saat jumlah serbuk sari tinggi, terutama di pagi hari.
Jika Anda alergi terhadap bulu hewan, pertimbangkan untuk tidak memelihara hewan peliharaan atau minimalisir kontak dengan hewan peliharaan.
6. Cuci Tangan Secara Teratur
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur adalah cara yang efektif untuk mencegah infeksi. Virus dan bakteri yang menempel pada tangan dapat masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan mulut, sehingga memicu bersin dan gejala pilek lainnya.
Cucilah tangan Anda sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah bersin atau batuk.