Ngabang (Antara Kalbar) - Pasca pengerusakan Kantor Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Kabupaten Landak oleh massa unjuk rasa pada 12 Mei 2015. Pegawai di kantor itu, Jumat menggelar ritual adat Dayak Nyaru Sumagat atau manggil semangat.
"Acara ini dinamakan Nyaruk Sumanga, adat ini dilaksanakan karena kita bekerja disini. Karena terjadi aksi anarkis disini, jadi kami manggil semangat, karena ketika kejadian pegawai kami banyak terkejut mendengar riuh-riuh massa yang anarkis," kata Kepala Disbunhut Landak Alpius.
Menurutnya, ritual adat tersebut dilakukan karena menurut kepercayaan masyarakat suku Dayak menjunjung tinggi adat. “Maka kami buat adat. Mareka yang merusak kantor kami memang tidak punya adat," tegas Alipus.
Ritual adat tersebut dipimpin oleh seorang Panyangahatn atau bilal. Selain membacakan mantra-mantra, Panyangahatn tersebut juga memotong satu ekor ayam merah di depan pintu masuk kantor. Kemudian dihadapan Panyangahatn juga terdapat sesaji.
Alpius menegaskan, para pelaku pengerusakkan kantornya akan dituntut hukum adat. Karena menurutnya sudah melanggar hukum adat yang berlaku.
"Kami ini orang yang beradat, maka akan tuntut adat kepada para pelaku-pelakunya. Kami berharap kepolisian untuk segera melakukan penangkapan kepada para pelaku-pelaku," ujarnya.
Ia menegaskan, sejauh ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak pengurus adat. "Kami sudah koordinasi dengan Timanggong Adat Kabupten Landak, kami akan hukum adat mereka (pelaku) di samping hukum positif berjalan," tegas Alpius
Pegawai Disbunhut Landak Gelar Ritual Adat Pasca Perusakan Kantor
Jumat, 15 Mei 2015 13:58 WIB