Pontianak, 11/4 (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Kota Pontianak, Imran menyatakan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menggelar operasi pasar (OP) pada pertengahan bulan April di kota itu.

"Kami (Diperindagkop dan UMKM Pontianak) hanya sebagai fasilitator saja, karena yang mengelarnya OP pihak BUMN," kata Imran di Pontianak, Rabu.

Ia menjelaskan, berbagai kebutuhan pokok akan dijual pada OP tersebut, seperti minyak goreng, beras, gula dan kebutuhan pokok lainnya.

"Sebenarnya berbagai kebutuhan pokok yang dijual pada pasar-pasar tradisional di Kota Pontianak saat ini tidak mengalami kenaikan, hanya cabai rawit yang harganya naik, yakni dari Rp30 ribu/kilogram menjadi Rp75 ribu/kilogram, sementara harga kebutuhan pokok lainnya relatif stabil," ujar Imran.

Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Sutarmidji menjelaskan, harga sembako atau kebutuhan pokok di kota itu sepanjang Maret cenderung turun sehingga memicu terjadinya deflasi sebesar 0,44 persen.

"Pedagang di Kota Pontianak tidak menaikkan harga kebutuhan pokok menjelang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sehingga tidak memicu inflasi," katanya.

Ia menjelaskan, dengan terjadinya deflasi sebesar 0,44 persen, menempatkan Kota Pontianak di urut 61 dari 66 kota di Indonesia pada bulan Maret.

"Terjadinya deflasi artinya pedagang umumnya tidak terpengaruh oleh informasi rencana kenaikan BBM bersubsidi," ujar Sutarmidji.
(A057)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012