Pontianak (ANTARA Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, berharap keseriusan pemerintah pusat dalam menjadikan kawasan perbatasan sebagai beranda negara, karena ternyata sampai sekarang masih ada dua kecamatan di Kabupaten Bengkayang yang hingga kini belum dapat dilalui jalan darat dan untuk terhubung menggunakan transportasi dara.

"Kami ingin pemerintah pusat ikut memikirkan hal tersebut, karena kalau hanya ditanggung pemerintah daerah, tidak memiliki dana anggaran yang mencukupi," kata Wakil Bupati Bengkayang, Agustinus Naon saat dihubungi di Pontianak, Senin.

Menurut dia, ada 17 kecamatan di Kabupaten Bengkayang. Dua kecamatan yang belum terhubung menggunakan transportasi darat yakni Sidding dan Suti Semarang.

Ia menambahkan, dua kecamatan itu masuk dalam kawasan perbatasan negara Indonesia - Malaysia.

"Keduanya berbatasan dengan wilayah Sarawak, Malaysia Timur," ujar Agustinus Naon.

Ia melanjutkan, terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

Malaysia mampu memberi fasilitas pelayanan publik yang jauh lebih baik dibanding Indonesia. Misalnya layanan pendidikan, infrastruktur maupun kesehatan.

"Hal-hal semacam ini yang kami ingin agar pemerintah pusat bisa mendukung," kata Agustinus Naon.a.

Ia berharap, perbatasan menjadi benar-benar menjadi serambi depan NKRI dengan negara tetangga.

(T011)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012