Pontianak (ANTARA Kalbar) - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Ajun Komisaris Besar (Pol) Mukson Munandar menyatakan, Asosiasi Motor Kalbar (AMK) dan Ikatan Motor Indonesia provinsi itu mengikrarkan menolak dan anti kekerasan.

"Tadi malam (Minggu malam) sekitar 34 klub motor yang terdiri dari sekitar 900 anggota klub motor telah mengikrarkan menolak dan anti kekerasan," kata Mukson Munandar di Pontianak, Senin.

Ikrar menolak dan anti kekerasan itu dilakukan dengan menggelar upacara di Taman Alun-alun Kapuas Pontianak, Jalan Rahadi Oesman.

"Dalam ikrarnya, mereka mengaku bukan geng motor tetapi klub motor yang menolak dan anti kekerasan, seperti yang dilakukan oleh geng motor di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia, dan mereka tidak mau disebut geng motor," ujar Mukson.

Dalam ikrarnya, AMK dan IMI Kalbar menyatakan, dukungannya terhadap kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), menolak segala bentuk kekerasan dan sikap anarkis yang dilakukan oleh geng motor seperti di Jakarta.

Mengutuk perbuatan tersebut dan berharap pihak kepolisian menangkap dan mengadili pelakunya kekerasan yang telah membuat warga Jakarta resah, katanya.

Dalam ikrarnya, AMK dan IMI Kalbar juga mengajak semua pengurus AMK dan IMI Kalbar untuk menjalin persaudaran dan kebersamaan, kesetiakawanan, melakukan kegiatan posiotif yang bermanfaat bagi kepentingan klub, masyarakt Kalbar, tidak melakukan aksi kebut-kebutan di jalan karena membahayakan keselamtan.

"Mereka juga mengimbau anggotanya untuk selalu menggunakan atribut keselamatan di jalan raya, seperti menggunakan helm standar, kaca spion dan menyatakan siapapun yang melanggar aturan harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," kata Kabid Humas Polda Kalbar.
(A057)

Pewarta:

Editor : Jessica Wuysang


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012