Rasau Jaya (ANTARA Kalbar) - Kondisi kejiwaan TKI asal Rasau Jaya yang bekerja di Malaysia dan diperkosa majikannya saat ini masih labil, sehingga terkesan tertutup dan tidak ingin bicara dengan siapapun.

"Sampai saat ini, istri saya masih tidak mau berbicara dengan semua orang. Kejiwaannya terganggu akibat derita yang dialaminya selama di Malaysia," kata Sutompo, suami Sa, di Rasau Jaya, Rabu.

Dia mengatakan, istrinya saat ini juga masih dalam pantauan kementerian nasional melalui tim reaksi cepat, bidang rehabilitasi sosial Kalimantan Barat.

"Dari informasi yang saya dapat, istri saya itu tidak hanya mengalami kekerasan fisik yang berdampak pada penelantaran, namun persoalan psikososial sangat berpengaruh kepada pola perilaku dan kehidupan yang dialaminya saat ini," tuturnya.

Dia berharap agar istrinya bisa segera pulih sehingga bisa kembali beraktivitas dengan baik di tengah keluarganya.

Sebelumnya, Direktur Kesejahteraan Sosial Anak Kemensos RI, Nahar mengatakan pihaknya sudah melakukan upaya untuk membantu pemulihan kejiwaan Sa. Bahkan dia berjanji, bantuan yang diberikan pihaknya tidak akan berhenti sampai dengan proses penyatuan keluarga, namun juga pendampingan dan penanganan selanjutnya seperti dalam hal medis, pemulihan psikososial, dan pemberdayaan keluarga merupakan stimulan yang sangat efektif untuk meningkatkan proses kepercayaan diri dan pemulihan kondisi psikisnya.

Dia menyatakan, tenaga kerja asal Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya itu, diperkosa oleh majikannya di Malaysia hingga hamil. Sa melahirkan dua anak laki laki kembar yang saat ini berumur tiga bulan dan ia berhasil kabur dari majikannya, namun dalam kondisi memprihatinkan.

"Sa ditemukan dan pernah diperkosa juga di Suredade Sukabumi, dengan membawa dua anak kembarnya. Sa merupakan TKW korban penelantaran dan perkosaan oleh majikannya ini mengalami gangguan jiwa akibat depresi," tuturnya.

Nahar juga mengatakan, Sa sudah hilang kontak dengan suaminya ketika mulai bekerja di Malaysia. Akibat hilang kontak tersebut, keluarga Sa bahkan mengira dirinya sudah meninggal dunia sehingga suaminya menikah lagi.

Namun, begitu mendengar kabar bahwa Sa masih hidup dan akan segera pulang dengan membawa kedua putra kembarnya itu, suami Sa masih bisa menerima kembali kehadirannya dan berjanji akan mengurus kedua anaknya dengan baik dan siap menerima kondisi Sa apa adanya.

 (.pso-171)





 

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012