Pontianak (ANTARA Kalbar) - Sebagian besar tahu dan mi baik putih maupun kuning yang dijual di pasar Kota Pontianak, Kalimantan Barat, masih mengandung formalin sehingga berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi.

"Hasil penelitian terhadap sampel tahu dan mi yang kami beli beberapa waktu lalu di pasar-pasar dan industri rumah tangga menunjukkan rata-rata produk itu masih mengandung bahan kimia berbahaya, yaitu formalin," kata Kepala Bidang Sertifikasi Layanan Informasi Konsumen Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Pontianak Yanuarti, Senin.

Oleh karena itu, Yanuarti mengimbau masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya untuk berhati-hati dan lebih teliti dalam membeli kedua jenis makanan yang banyak digemari tersebut.

"Perlu upaya semua pihak dalam menekan peredaran makanan yang masih mengandung formalin, karena kami tidak bisa bekerja sendiri dalam hal ini," katanya.

Menurut dia, ketika pihak BBPOM Pontianak gencar turun ke lapangan, para pemilik atau produsen tahu dan mi tidak menggunakan formalin dalam mengolah tahu dan mi.

"Tetapi ketika tidak dilakukan razia atau lainnya mereka kembali memproduksi tahu dan mi menggunakan bahan formalin. Mereka terkesan `kucing-kucingan` dengan petugas di lapangan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Yanuarti juga menyayangkan tim terpadu yang telah dibentuk Pemerintah Kota Pontianak 2010 yang bertujuan menekan peredaran makanan yang masih menggunakan formalin, tetapi tim itu hingga saat ini tidak bekerja.

"Padahal kami sudah punya data industri rumah tangga tahu dan mi yang masih menggunakan formalin dalam mengolah pangan tersebut, tetapi belum ada tindakan tegas oleh tim terpadu tersebut pada industri rumah tangga tersebut," ujarnya.

Ia juga menyayangkan, sanksi hukum bagi pemilik industri rumah tangga yang masih menggunakan formalin sebagai bahan pengawet makanan yang hanya berupa denda bukan kurungan sehingga tidak memberikan efek jera bagi pelaku.

Kepala Bidang Sertifikasi Layanan Informasi Konsumen BBPOM Pontianak memberikan tips dalam mengenali tahu atau mi yang masih menggunakan bahan pengawet formalin, salah satunya kalau ditarik tidak mudah putus, bisa tahan lebih dari satu hari bahkan satu minggu.

"Padahal tahu atau mi yang tidak mengandung bahan pengawet formalin hanya tahan satu hari dan apabila ditarik mudah putus," ujarnya.
(A057)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012