Pontianak (ANTARA Kalbar) - Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pontianak mengakui pernah dikejar-kejar masyarakat dan pemilik industri tahu menggunakan parang (senjata tajam) sewaktu melakukan penertiban produkitu yang masih menggunakan formalin sebagai bahan pengawet.
"Kami sudah beberapa kali akan menertibkan industri rumah tangga yang mengolah tahu, tetapi gagal karena pemilik menggunakan masyarakat untuk membentengi perusahaan ilegalnya," kata Benhard salah seorang petugas BBPOM Pontianak, Senin.
Kejadian tersebut katanya, ketika petugas BBPOM akan menertibkan industri pengolahan tahu milik Ahok di Jalan Parit Pangeran, Kecamatan Pontianak Utara.
"Kami harus melapor hal penertiban itu pada ketua rukun tetangga setempat, ternyata ketua RT nya malah orang tua Ahok sehingga menghalang-halangi kami ketika akan menertibkan," ungkapnya.
(A057)
Petugas BBPOM Dikejar Pakai "Parang" Tertibkan Formalin
Senin, 28 Mei 2012 16:37 WIB