Pontianak (ANTARA Kalbar) - Warga Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat mengaku khawatir untuk mengonsumsi tahu dan mi putih dan kuning yang belakangan masih banyak ditemukan menggunakan bahan pengawet formalin.

"Semenjak diberitakan, bahwa tahu dan mi masih banyak yang mengandung bahan pengawet formalin saya jadi khawatir dan takut untuk membeli tahu dan mi," kata Rizki salah seorang warga Pontianak Utara, Rabu.

Ia menjelaskan, biasanya hampir setiap hari keluarganya menghidangkan menu tahu untuk lauk anak-anaknya.

"Tetapi kini menjadi takut untuk membeli tahu karena khawatir mengandung bahan pengawet formalin yang biasanya digunakan untuk mengawetkan kayu dan mayat," ujar Rizki.

Hal senada juga diakui oleh Neni salah seorang warga Pontianak Tenggara yang mengaku takut untuk mengonsumsi tahu dan mi yang ternyata masih mengandung bahan pengawet formalin.

"Harusnya Pemerintah cepat tanggap dalam mengatasi persoalan masih banyaknya tahu dan mi yang mengandung bahan pengawet formalin," ujarnya.

Menurut dia, persoalan temuan di lapangan bahwa tahu dan mi masih mengandung formalin bukan hanya kali ini saja, tetapi pemerintah seolah-olah hanya tinggal diam saja.

"Harusnya pemerintah langsung tutup dan proses hukum pemilik industri pengolahan tahu dan mi yang ketahuan masih menggunakan formalin sebagai pengawet. Karena mereka sudah terang-terangan `meracuni` masyarakat banyak," ungkap Neni ibu dua anak tersebut.

(A057)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012