Banda Aceh (ANTARA Kalbar) - Sedikitnya 500 unit rumah untuk warga korban gempa 2004 dn 2005 di daerah terpencil di Kecamatan Alafan, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, hingga kini belum dibangun oleh pemerintah.

"Kami menyarankan kepada pihak kecamatan dan desa untuk segera membuat proposal kembali agar bantuan rumah tersebut segera dibangun," kata Penjabat Bupati Simeulue Nurman Shamad Daud ketika melakukan kunjungan kerja ke daerah terpencil di Kecamatan Alafa, Sabtu.

Ia menyatakan, untuk membangun kembali 500 unit rumah tersebut membutuhkan waktu tiga tahun, sehingga perangkat kecamatan dan desa segera membuat permohonan ke Pemerintah Aceh.

Bupati bersama anggota DPRK dan sejumlah pejabat teras setempat, melakukan kunker ke daerah terpencil, seperti Desa Lewak Hulu dan Lewak Pantai, dan melakukan pertemuan singkat dengan warga, aparat desa dan kecamatan setempat.

"Setelah dua bulan bertugas di Simeulue. Hari ini kami datang untuk mendengar keluhan dan tidak mau hanya mendengar laporan, juga melihat langsung kondisi di lapangan," katanya.

Bupati Nurman mengatakan, informasi dan persoalan yang diterima dari warga, seperti lemahnya pemberdayaan ekonomi dan pembangunan masih sangat kurang, penyebabnya infrastruktur belum maksimal.

Persoalan air bersih, hampir seluruh kecamatan masih menjadi masalah besar, karena warga masih menampung sistem tadah air hujan.

Untuk persoalan listrik, Bupati Nurman menjelaskan kepada warga Alafan, pada akhir tahun 2012, telah tuntas menyala di seluruh Pulau Simeulue.

Namun, pihak PLN meminta jaminan dan dipenuhi Pemkab Simeulue, tentang persoalan akses jalan untuk kelancaran pengangkutan yang akan dilalui mobilitas peralatan PLN.

Rombongan kunker Bupati Nurman juga menemukan sejumlah ruas jalan dan jembatan yang rusak harus segera ditangani serius, seperti badan jalan yang mengalami longsor di pegunungan Amasayar, dengan kedalaman lebih dari 70 meter, dan kerusakan dua jembatan di kawasan Desa Lhok Dalam, dan sejumlah tebing jalan yang longsor jatuh ke badan jalan.

Rombongan juga sempat meninjau titik lokasi sambungan jalan lingkar Simeulue (JLS), dari Lewak Hulu sampai Lhok Mamur sepanjang 14 kilometer yang akan dibangun dengan menelan dana Rp24 miliar.

(KR-IRW)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012