Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Kebakaran lahan gambut yang terjadi di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya sempat membuat kewalahan petugas pemadam kebakaran yang hendak memadamkan api karena sulitnya mendapatkan sumber air.
Kebakaran lahan gambut di kawasan Gang Bukit Raya, Jalan Ahmad Yani II, Kubu Raya merembet hingga mendekati gudang sepeda motor, siang tadi.
"Petugas pemadam kebakaran sempat kesulitan memadamkan api yang membakar lahan gambut karena sulit untuk mendapatkan sumber air," kata Joni, petugas pemdam kebakaran, Bhakti Raya.
Dia menyatakan, persediaan air yang ada pada mobil pemadam kebakaran milik yayasan Bhakti Raya tidak akan mencukupi untuk memadamkan api pada lahan gambut yang terbakar.
"Kalau untuk mobil seperti ini, satu tangki tidak cukup. Dalam waktu 15 menit, air satu tangki sudah habis," tuturnya.
Meski mendapatkan bantuan dari Pemadam Kebakaran Kota Pontianak yang juga turun ke lokasi kejadian, ternyata mobil yang bermuatan tangki air itu tidak bisa masuk ke lokasi kebakaran.
Jika dipaksakan, dikhawatirkan ruas jalan masuk jebol, sehingga berisiko bagi para petugas pemadam kebakaran..
Meskipun kebakaran lahan ini tidak merupakan kobaran api yang besar, namun juga cukup membuat panik. Ditambah lagi pengaruh tidak ada hujan yang turun, membuat api yang perlahan-lahan membakar lahan gambut yang kering.
Iwan, saksi mata yang bekerja di gudang penyimpanan motor, tak jauh dari lokasi kebakaran itu mengatakan kebakaran tersebut sudah berlangsung selama dua minggu yang lalu.
"Sudah dua minggu yang lalu, tapi belum merembet, karena masih kecil," tuturnya.
Kendati demikian, sambung Iwan, ia dan rekan-rekan terus melakukan pemantauan baik siang maupun malam. Kali ini, perlahan-lahan api mulai membakar lahan gambut yang kering, bahkan mendekati pemukiman penduduk.
"Kita pantau terus, baik siang maupun malam, tidak tahu apakah ada yang membuka ladang atau apa. Tapi ada kemungkinan juga," tuturnya.
Melihat situasi itu, Iwan lantas menghubungi pemadam kebakaran. Tak lama berselang, pemadam kebakaran swasta dan negeri lantas dantang ke lokasi pemerintah.
"Saya langsung telpon pemadam. Memberikan informasi lokasinya, kalau dibiarkan berbahaya," kata Iwan.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Kebakaran lahan gambut di kawasan Gang Bukit Raya, Jalan Ahmad Yani II, Kubu Raya merembet hingga mendekati gudang sepeda motor, siang tadi.
"Petugas pemadam kebakaran sempat kesulitan memadamkan api yang membakar lahan gambut karena sulit untuk mendapatkan sumber air," kata Joni, petugas pemdam kebakaran, Bhakti Raya.
Dia menyatakan, persediaan air yang ada pada mobil pemadam kebakaran milik yayasan Bhakti Raya tidak akan mencukupi untuk memadamkan api pada lahan gambut yang terbakar.
"Kalau untuk mobil seperti ini, satu tangki tidak cukup. Dalam waktu 15 menit, air satu tangki sudah habis," tuturnya.
Meski mendapatkan bantuan dari Pemadam Kebakaran Kota Pontianak yang juga turun ke lokasi kejadian, ternyata mobil yang bermuatan tangki air itu tidak bisa masuk ke lokasi kebakaran.
Jika dipaksakan, dikhawatirkan ruas jalan masuk jebol, sehingga berisiko bagi para petugas pemadam kebakaran..
Meskipun kebakaran lahan ini tidak merupakan kobaran api yang besar, namun juga cukup membuat panik. Ditambah lagi pengaruh tidak ada hujan yang turun, membuat api yang perlahan-lahan membakar lahan gambut yang kering.
Iwan, saksi mata yang bekerja di gudang penyimpanan motor, tak jauh dari lokasi kebakaran itu mengatakan kebakaran tersebut sudah berlangsung selama dua minggu yang lalu.
"Sudah dua minggu yang lalu, tapi belum merembet, karena masih kecil," tuturnya.
Kendati demikian, sambung Iwan, ia dan rekan-rekan terus melakukan pemantauan baik siang maupun malam. Kali ini, perlahan-lahan api mulai membakar lahan gambut yang kering, bahkan mendekati pemukiman penduduk.
"Kita pantau terus, baik siang maupun malam, tidak tahu apakah ada yang membuka ladang atau apa. Tapi ada kemungkinan juga," tuturnya.
Melihat situasi itu, Iwan lantas menghubungi pemadam kebakaran. Tak lama berselang, pemadam kebakaran swasta dan negeri lantas dantang ke lokasi pemerintah.
"Saya langsung telpon pemadam. Memberikan informasi lokasinya, kalau dibiarkan berbahaya," kata Iwan.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012