Padang (ANTARA Kalbar) - Kerugian material dialami akibat banjir bandang yang terjadi di Padang, Sumatera Barat diperkirakan mencapai Rp263,990 miliar.
"Bencana banjir bandang yang menerjang Kota Padang baru-baru tadi menimbulkan kerugian ratusan miliar,"kata Wali Kota Padang, Fuazi Bahar, di Padang, Kamis.
Menurutnya, besaran kerugian tersebut belum lagi termasuk kerugian materil dialami masyarakat yang menjadi korban.
"Besaran kerugian banjir bandang terbanyak di sektor infrastruktur jalan, jembatan, dan bangunan,"katanya.
Untuk memperbaikan fasilitas umum yang rusak akibat banjir bandang membutuhkan biaya yang sangat besar. "Pemerintah Kota Padang sangat membutuhkan bantuan pusat untuk percepatan perbaikan sarana infrastruktur tersebut,"kata Fauzi Bahar.
Dia mengatakan, saat ini warga rumah terendam banjir maupun yang rusak masih mengungsi di sejumlah tempat, seperti tempat ibadah, sekolah, dan rumah keluarga terdekat.
"Warga rumah hanyut terbawa deras air sekarang ini menumpang di rumah saudara tidak terkena banjir,"katanya.
Dia menambahkan, berdasarkan data BPBD Padang, banjir bandang melanda di lima kecamatan yang berada di Kota Padang.
"Banjir itu terjadi di Kecamatan Pauh, Lubuk Begalung, Lubuk Kilangan, Kuranji serta Kecamatan Nanggalo," ungkapnya.
Sementara itu Ketua DPD-RI Irman Gusman mengaku ikut prihatin atas bencana banjir bandang yang melanda kota Padang tersebut.
"Kami akan perjuangkan anggaran ini (perbaikan infrastruktur) ke anggaran pusat," kata.
Dia menambahkan, langkah-langkah dilakukan oleh pemerintah kota Padang dalam penanggulangan bencana sangat cepat.
"Saat terjadi banjir personil BPBD langsung turun untuk membantu evakuasi warga ke daerah yang aman," katanya.
Bencana banjir bandang menerjang Kota Padang Sumbar terjadi pada Selasa 24 Juli 2012 malam, dipicu terjangan badai, dan hujan deras sejak sore.
Puncaknya, sekitar pukul 18.30 WIB, air mulai meluap di hulu sungai Lubuk Kilangan Kecamatan Lubuk Kilangan dan Hulu Sungai Batang Kuranji Kecamatan Kuranji.
(KR-ZON)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Bencana banjir bandang yang menerjang Kota Padang baru-baru tadi menimbulkan kerugian ratusan miliar,"kata Wali Kota Padang, Fuazi Bahar, di Padang, Kamis.
Menurutnya, besaran kerugian tersebut belum lagi termasuk kerugian materil dialami masyarakat yang menjadi korban.
"Besaran kerugian banjir bandang terbanyak di sektor infrastruktur jalan, jembatan, dan bangunan,"katanya.
Untuk memperbaikan fasilitas umum yang rusak akibat banjir bandang membutuhkan biaya yang sangat besar. "Pemerintah Kota Padang sangat membutuhkan bantuan pusat untuk percepatan perbaikan sarana infrastruktur tersebut,"kata Fauzi Bahar.
Dia mengatakan, saat ini warga rumah terendam banjir maupun yang rusak masih mengungsi di sejumlah tempat, seperti tempat ibadah, sekolah, dan rumah keluarga terdekat.
"Warga rumah hanyut terbawa deras air sekarang ini menumpang di rumah saudara tidak terkena banjir,"katanya.
Dia menambahkan, berdasarkan data BPBD Padang, banjir bandang melanda di lima kecamatan yang berada di Kota Padang.
"Banjir itu terjadi di Kecamatan Pauh, Lubuk Begalung, Lubuk Kilangan, Kuranji serta Kecamatan Nanggalo," ungkapnya.
Sementara itu Ketua DPD-RI Irman Gusman mengaku ikut prihatin atas bencana banjir bandang yang melanda kota Padang tersebut.
"Kami akan perjuangkan anggaran ini (perbaikan infrastruktur) ke anggaran pusat," kata.
Dia menambahkan, langkah-langkah dilakukan oleh pemerintah kota Padang dalam penanggulangan bencana sangat cepat.
"Saat terjadi banjir personil BPBD langsung turun untuk membantu evakuasi warga ke daerah yang aman," katanya.
Bencana banjir bandang menerjang Kota Padang Sumbar terjadi pada Selasa 24 Juli 2012 malam, dipicu terjangan badai, dan hujan deras sejak sore.
Puncaknya, sekitar pukul 18.30 WIB, air mulai meluap di hulu sungai Lubuk Kilangan Kecamatan Lubuk Kilangan dan Hulu Sungai Batang Kuranji Kecamatan Kuranji.
(KR-ZON)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012