Padang (ANTARA Kalbar) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno bersama Wali Kota Padang
Fauzi Bahar Rabu dinihari meninjau korban banjir bandang yang menghantam
sejumlah permukiman warga di lima kecamatan di Kota Padang, yang
terjadi pada Selasa.
Bencana banjir bandang akibat hujan dengan
intensitas tinggi terjadi dihulu sungai Batang Kuranji, sejak Selasa
sore dihulu sungai. Gubernur yang memimpin tim safari Ramadhan di
Pasaman Barat, setelah usai kegiatan langsung meninjau lokasi bencana.
Laporan
diperoleh sementara dilapangan ratusan unit rumah warga terendam di
Kecamatan Pauh, Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, Kuranji dan
Nanggalo. Namun, belum ada laporan korban jiwa.
Dalam kesempatan
kunjungan gubernur bersama Wako Padang menyempatkan melihat Komples
Perumahan Tabing Banda Gadang, Kecamatan Nanggalo dan ke Kelurahan Koto
Panjang Limau Manih, Kecamatan Pauh.
Gubernur mengatakan, bencana banjir badang yang terjadi merupakan peristiwa alam yang diluar dugaan manusia.
Kejadian
air bah itu, tambahnya, peristiwa yang berulang lima dan tujuh tahun
sekali sehingga perlu dipersiapkan antisipasi beberapa hal.
"Kita
akan menggelar rapat bersama wali kota Padang, guna mengalisa atau
assement untuk mengetahui penyebab-penyebab apa," ujarnya.
Jadi,
setelah nanti diketahui apakah akan diantasipasi apakah membangun waduk
atau dam, tapi yang jelas ke depan dihadapkan tak terjadi lagi kejadian
serupa.
Namun, kejadian Selasa senja akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah Padang, terutama dihulu sungai.
Wali
Kota Padang, Fauzi Bahar menambahkan, laporan sementara tidak ada
korban jiwa akibat bencana banjir bandang yang merendam lima kecamatan
itu.
Namun, infrastruktur yang rusak dari laporan ada rumah
masyarakat, musalla dan jembatan serta tak tertutup kemungkinan ternak
warga serta empat perahu nelayan hanyut dalam keadaan kosong.
Air yang merendam rumah warga sampai ketinggian empat meter dan sampai pukul 02.00 WIB genangan air masih setinggi satu meter.
Pemantauan dilapangan menunjukan warga yang rumahnya terendam mengungsi ke rumah keluarga dan sebagian di musalla serta masjid.
(ANT)