Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat dan Kodam XII Tanjungpura memulai program percepatan revitalisasi KB Kesehatan yang digelar di tujuh Kodim selama Juli - Oktober 2012.

Sebuah upaya sekaligus untuk memenuhi target pencapaian Program KB dan Kependudukan yang sudah disepakati pada tahun ini.

Bagi Kodam Tanjungpura, tidak hanya menjaga negara dari unsur yang dapat mengganggu kedaulatan dan keutuhan NKRI.

Namun, kata Kepala Staf Kodam XII Tanjungpura Brigjen TNI Robby Win Kadir, juga dalam upaya mendukung program pemerintah, termasuk pencapaian KB.

"TNI sangat mendukung program revitalisasi melalui upaya komunikasi, informasi maupun edukasi," kata Kasdam Tanjungpura Brigjen TNI Robby Win Kadir saat pencanangan TNI KB Kesehatan Provinsi Kalbar di Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak, Rabu (11/7).

Menurut dia, sebelum era reformasi, program KB dan kependudukan mendapat perhatian dari berbagai pihak. Namun, setelah era reformasi, Program KB kesehatan juga hampir dilupakan.

Ia menambahkan, revitalisasi menjadi penting karena perkembangan jumlah penduduk yang luar biasa.

"Kalau tidak diatasi, jumlahnya akan terus bertambah. Dan ini akan menjadi beban bagi pemerintah ke depannya," ujar Robby Win Kadir yang mewakili Pangdam Mayjen TNI E Hudawi Lubis.

Ia mengingatkan, kependudukan akan menjadi masalah nasional yang juga dapat terjadi di Kalbar.

Secara umum, kata dia, masalah kualitas dibanding kuantitas yang perlu dibenahi mengingat masih rendah.

Baik dari tingkat pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi. "Tujuan akhir adalah mewujudkan masyarakat yang tangguh, berkualitas dan mampu bersaing," ujarnya, menegaskan.

Target dari percepatan TNI KB Kesehatan tahun 2012 di Kalbar yakni peserta baru medis operasi pria 180 orang, medis operasi wanita 1.104 orang, IUD 3.585 orang, implant 4.875 orang, suntik 22.495 orang, pil 34.160 orang dan kondom 12.815 orang.

Selain itu, program lain, pemberdayaan 98 kelompok kegiatan KB di lingkungan Asrama TNI AD.



Dorong MKJP���

�����

Robby Win Kadir menambahkan, Kodam XII Tanjungpura mendorong penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang di kalangan internal guna mendukung terwujudnya keluarga berkualitas.

"Terutama penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang untuk pria, yakni medis operasi pria," kata dia.

�Menurut dia, pada umumnya sudah cukup banyak anggota Kodam Tanjungpura yang sudah menggunakan alat kontrasepsi.

Ia mengungkapkan, rata-rata saat ini para anggota yang berkeluarga mempunyai anak dua saja.

"Tapi untuk KB pria yang mungkin perlu terus didorong dan disosialisasikan," kata dia menegaskan.

Sementara itu, Dandim 1201 Mempawah, Letkol (Kav) Bambang SH mengatakan, salah satu tugas TNI adalah pembinaan teritorial dan demografi.

"Program KB ini berkaitan dengan demografi, yakni untuk penduduk dan sosial," ujar dia.

Ia yakin, kalau keluarga sejahtera, maka ketahanan masyarakat juga akan meningkat.

Kodim 1201 Mempawah sendiri meliputi tiga kabupaten yakni Pontianak, Kubu Raya dan Landak.

Ia menggandeng tokoh masyarakat maupun adat untuk mengoptimalisasikan target pencapaian program KB di wilayahnya.

"Anak memang anugrah, tetapi kalau sebagai orang tua tidak bisa menjaga, membina, percuma saja," kata Bambang SH.

Acara TNI KB Kesehatan��Provinsi Kalbar Tahun 2012 di Kabupaten Pontianak dipusatkan di Kantor Kecamatan Sungai Pinyuh. Hadir diantaranya Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar Dwi Listyawardani, Wakil Bupati Pontianak Rubijanto, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak Erlina Ria Norsan dan sejumlah Dandim di lingkungan Kodam XII Tanjungpura.



Kerja Keras



Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat mengakui butuh kerja keras dalam mencapai target pencapaian tahun 2012 terutama untuk program KB pria yang tingkat realisasinya masih rendah.

"Untuk medis operasi pria atau vasektomi, baru terealisasi 15 persen di semester pertama tahun ini. Sedangkan alat kontrasepsi kondom, 18 persen," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Dwi Listyawardani.

Berdasarkan target tahun��2012, Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, untuk vasektomi dalam satu tahun sebanyak 180 sasaran. Namun realisasi hingga Juni 2012, hanya 27 sasaran, sedangkan untuk pengguna kondom, dari target 25.630 orang, realisasinya 4.646 orang.

Ia menambahkan, terkait hal itu, sejumlah strategi telah disiapkan Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar.

"Misalnya untuk vasektomi, kami menggandeng tujuh Kodim yang tersebut di seluruh Kalbar," kata Dwi Listyawardani.

Masing-masing Kodim, lanjut dia, diharapkan dapat merekrut minimal 25 peserta baru vasektomi. "Sehingga, minimal bisa direkrut 175 peserta baru untuk vasektomi," ujar dia.

Secara keseluruhan, BKKBN menargetkan adanya 157.510 peserta baru KB sepanjang tahun 2012 di Kalbar. Persentase pencapaian dari semua jenis penggunaan alat kontrasepsi 42,51 persen atau 66.962 peserta baru.

Namun untuk medis operasi wanita (MOW), realisasinya mencapai 63,81 persen dari target 1.470 peserta baru. "Untuk MOW, cukup tinggi dibanding pria," katanya menegaskan.

Realisasi peserta baru KB yang juga tinggi yakni untuk jenis suntikan (71,96 persen), IUD (41,53 persen).

Upaya lain yang dilakukan adalah dengan menggandeng Ikatan Bidan Indonesia melalui program bhakti bersama. "Terutama untuk pengguna IUD dan implant," kata Dwi Listyawardani.

(T011)

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012