Pontianak (ANTARA Kalbar) - Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat Yomin Tofri menyatakan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi itu 2012 meningkat menjadi 5,2 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2011.
"Tetapi apabila dibandingkan dengan PDRB triwulan I 2012 turun sebesar 2,4 persen," kata Yomin Tofri saat menyampaikan berita resmi statistik di Pontianak, Senin.
PDRB dijadikan alat ukur pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi tertinggi pada sektor jasa sebesar 9,1 persen; kemudian disusul pengangkutan, komunikasi 5,4 persen; dan terendah sektor jasa keuangan, real estate, dan jasa perusahaan sebesar 5,2 persen.
Besaran PDRB Kalbar atas dasar harga berlaku tahun 2012 sebesar Rp17,6 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp8,1 triliun.
Sementara itu, PDRB Kalbar triwulan II menurut sektor, yakni sektor perdagangan, hotel, restoran menyumbang sebesar 1,5 persen; kemudian pengangkutan sebesar 1,0 persen, sementara dari sisi "demand" atau permintaan, berasal dari komponen konsumsi rumah tangga 3,7 persen; dan pembentukan modal tetap bruto 2,5 persen.
Dari sisi penggunaan, kenaikan PDRB Kalbar triwulan II minus 2,7 persen, karena akibat menurunnya kinerja impor minus 0,3 persen; sedangkan pertumbuhan komponen lainnya tumbuh positif antara lain, konsumsi pemerintah dan rumah tangga masing-masing sebesar 8,0 persen dan 6,3 persen, kata Yomin.
"Untuk pertumbuhan PDRB penggunaan Kalbar triwulan II terhadap triwulan I minus sebesar 2,7 persen yang diakibatkan menurunnya kinerja impor sebesar 0,3 persen," ujar Yomin.
Sementara, pertumbuhan komponen lainnya tumbuh positif, yakni konsumsi pemerintah sebesar 7,3 persen; ekspor barang dan jasa 2,7 persen; secara kumulatif dibandingkan periode dengan yang sama tahun 2011 dipicu oleh komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dan konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga masing-masing tumbuh sebesar 8,0 persen dan 6,3 persen.
Menurut Kepala BPS Kalbar, dari sisi penggunaan, besaran PDRB Kalbar masih dominasi oleh konsumsi rumah tangga sebesar 54,3 persen, disusul PMTB sebesar 29,1 persen, ekspor 27,0 persen, dan impor sebesar 25,3 persen.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Tetapi apabila dibandingkan dengan PDRB triwulan I 2012 turun sebesar 2,4 persen," kata Yomin Tofri saat menyampaikan berita resmi statistik di Pontianak, Senin.
PDRB dijadikan alat ukur pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi tertinggi pada sektor jasa sebesar 9,1 persen; kemudian disusul pengangkutan, komunikasi 5,4 persen; dan terendah sektor jasa keuangan, real estate, dan jasa perusahaan sebesar 5,2 persen.
Besaran PDRB Kalbar atas dasar harga berlaku tahun 2012 sebesar Rp17,6 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp8,1 triliun.
Sementara itu, PDRB Kalbar triwulan II menurut sektor, yakni sektor perdagangan, hotel, restoran menyumbang sebesar 1,5 persen; kemudian pengangkutan sebesar 1,0 persen, sementara dari sisi "demand" atau permintaan, berasal dari komponen konsumsi rumah tangga 3,7 persen; dan pembentukan modal tetap bruto 2,5 persen.
Dari sisi penggunaan, kenaikan PDRB Kalbar triwulan II minus 2,7 persen, karena akibat menurunnya kinerja impor minus 0,3 persen; sedangkan pertumbuhan komponen lainnya tumbuh positif antara lain, konsumsi pemerintah dan rumah tangga masing-masing sebesar 8,0 persen dan 6,3 persen, kata Yomin.
"Untuk pertumbuhan PDRB penggunaan Kalbar triwulan II terhadap triwulan I minus sebesar 2,7 persen yang diakibatkan menurunnya kinerja impor sebesar 0,3 persen," ujar Yomin.
Sementara, pertumbuhan komponen lainnya tumbuh positif, yakni konsumsi pemerintah sebesar 7,3 persen; ekspor barang dan jasa 2,7 persen; secara kumulatif dibandingkan periode dengan yang sama tahun 2011 dipicu oleh komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dan konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga masing-masing tumbuh sebesar 8,0 persen dan 6,3 persen.
Menurut Kepala BPS Kalbar, dari sisi penggunaan, besaran PDRB Kalbar masih dominasi oleh konsumsi rumah tangga sebesar 54,3 persen, disusul PMTB sebesar 29,1 persen, ekspor 27,0 persen, dan impor sebesar 25,3 persen.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012