Mataram (ANTARA Kalbar) - ASEAN saat ini berada pada momen krusial karena diharapkan dapat mewujudkan komunitas kawasan itu dua tahun lagi yaitu pada 2015 sehingga waktu yang tersisa tidak banyak, kata Wakil Presiden Boediono.
"Saya yakin, kita semua para pemangku kepentingan di ASEAN, termasuk AIPA, bertekad sama, yaitu memberikan kontribusi terbaiknya bagi tercapainya sasaran kita bersama itu," kata Wapres Boediono saat membuka membuka Sidang Umum Asosiasi Parlemen antarASEAN (AIPA) ke-33 di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin.
Hadir dalam acara itu antara lain Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Ketua DPR Marzuki Ali, serta Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi.
Dikatakan Boediono, ASEAN mengikuti dengan cermat disertai keprihatinan, terjadinya gejolak ekonomi, politik dan keamanan di berbagai kawasan di dunia.
Wapres bersyukur, kawasan ASEAN sampai sekarang relatif tenang dan aman.
"Perkembangan-perkembangan global itu semestinya justru memperkuat komitmen kita untuk menciptakan kawasan ASEAN yang harmonis, damai dan sejahtera," kata Boediono.
Dikatakan Wapres, "Cara ASEAN" atau "the ASEAN way", untuk memecahkan masalah merupakan faktor penentu yang penting di sini.
Budaya saling berkonsultasi dan bekerja sama diantara anggota ASEAN terbukti merupakan kekuatan.
"Saya menghargai bahwa AIPA melalui Sidang Umum ini memasukkan dalam a gendanya isu-isu penting bagi ASEAN dalam ketiga pilarnya, politik-keamanan, ekonomi dan sosial-budaya," katanya.
Wapres menyoroti peran khusus dari AIPA dalam upaya kita bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama ASEAN.
AIPA sebagai asosiasi parlemen negara-negara anggota ASEAN, kata Wapres, paling tidak mempunyai dua ciri penting. Pertama, ia adalah asosiasi para wakil rakyat di ASEAN dan kedua AIPA adalah asosiasi legislator (law makers) yang bertugas membuat undang-undang.
(A025)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Saya yakin, kita semua para pemangku kepentingan di ASEAN, termasuk AIPA, bertekad sama, yaitu memberikan kontribusi terbaiknya bagi tercapainya sasaran kita bersama itu," kata Wapres Boediono saat membuka membuka Sidang Umum Asosiasi Parlemen antarASEAN (AIPA) ke-33 di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin.
Hadir dalam acara itu antara lain Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Ketua DPR Marzuki Ali, serta Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi.
Dikatakan Boediono, ASEAN mengikuti dengan cermat disertai keprihatinan, terjadinya gejolak ekonomi, politik dan keamanan di berbagai kawasan di dunia.
Wapres bersyukur, kawasan ASEAN sampai sekarang relatif tenang dan aman.
"Perkembangan-perkembangan global itu semestinya justru memperkuat komitmen kita untuk menciptakan kawasan ASEAN yang harmonis, damai dan sejahtera," kata Boediono.
Dikatakan Wapres, "Cara ASEAN" atau "the ASEAN way", untuk memecahkan masalah merupakan faktor penentu yang penting di sini.
Budaya saling berkonsultasi dan bekerja sama diantara anggota ASEAN terbukti merupakan kekuatan.
"Saya menghargai bahwa AIPA melalui Sidang Umum ini memasukkan dalam a gendanya isu-isu penting bagi ASEAN dalam ketiga pilarnya, politik-keamanan, ekonomi dan sosial-budaya," katanya.
Wapres menyoroti peran khusus dari AIPA dalam upaya kita bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama ASEAN.
AIPA sebagai asosiasi parlemen negara-negara anggota ASEAN, kata Wapres, paling tidak mempunyai dua ciri penting. Pertama, ia adalah asosiasi para wakil rakyat di ASEAN dan kedua AIPA adalah asosiasi legislator (law makers) yang bertugas membuat undang-undang.
(A025)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012