Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya mengimbau seluruh orang tua yang ada di kabupaten itu untuk menghindarkan anak-anak mereka dari jajanan sekolah yang mengandung zat-zat berbahaya.
"Kita memberikan peringatan bagi orang tua agar lebih mewaspadai anak-anaknya saat membeli jajanan di sekolah. Karena lima persen dari jajanan di sekolah ditengarai mengandung makanan yang berbahaya seperti, boraks, formalin dan rodamin yang dapat berpengaruh pada kesehatan anak-anak," kata Kasi Pengawasan Obat dan Makanan Dinas Kesehatan Kubu Raya, Wan Iwansyah di Sungai Raya, Minggu.
Peringatan itu disampaikan oleh Dinkes Kubu Raya, karena berdasarkan pantauan yang pihaknya ada lima persen jajanan anak sekolah itu mengandung boraks, formalin dan rodamin dan ini umum di wilayah perkotaan.
Menurutnya, jenis makanan itu teridentifikasi sekolah pihaknya melakukan pantauan dengan mengambil jenis makanan dan minuman yang ada di sekolah dan dilakukan uji di Balai POM.
"Sampel yang diambil itu diperiksa di BPOM Pontianak. Dari pantauan yang kita selama ini, memang tidak banyak makanan yang positif mengandung unsur-unsur zat berbahaya, hanya lima persen," tuturnya.
Ia mengatakan, meski tidak dalam kategori besar dan hanya berjumlah lima persen, namun jajanan yang mengandung unsur yang berbahaya tersebut tetap tidak baik bagi kesehatan anak.
"Ada memang Permenkes yang mengatur tentang itu, meskipun lima persen itu bisa dikatakan aman, tapi unsur ini harus nol untuk memastikan benar-benar aman dan layak dikonsumsi anak-anak sekolah," katanya.
Ia menjelaskan, jika ada beberapa dampak yang ditimbulkan akibat dari mengkosumsi makanan yang mengandung unsur berbahaya tersebut. Dampak itu diantaranya, bisa saja para pelajar akan mengalami keracunan, muntah-muntah serta diare.
"Tetapi, jika terus dikonsumsi dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan penyakit kanker dan gangguan pencernaan," kata Iwansyah.
Menurutnya, jajanan yang dijual di uar sekolah lebih dominan mengandung unsur-unsur berbahaya tersebut.
"Seperti penjual makanan yang pindah tempat dari satu sekolah ke sekolah lain. Jika pada kantin sekolah, jarang ditemukan karena memang sudah dilakukan pengawasan secara rutin," katanya.
Ia mencontohkan jenis makanan yang mengandung rodamin, seperti kerupuk yang mengandung warga merah terang. Sedangkan untuk jenis makanan yang mengandung boraks dan formalin, seperti pada mie basah dan bakso.
"Rodamin itukan asalnya untuk pewarna tekstil, tetapi malah digunakan untuk ke bahan makanan. Karena itu makanan yang mengandung zat ini diidentikan dengan warna merah terang dan anak-anak suka dengan warna-warna yang menarik," tuturnya.
Oleh karena itu, ia meminta peran aktif orang tua dan sekolah untuk mengimbau kepada para anak-anak agar lebih berhati-hati, tidak jajan sembarangan.
"Orang tua dan sekolah diharapkan berperan penting untuk menjaga anak dari jajanan tidak sehat ini," kata Iwansyah.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Kita memberikan peringatan bagi orang tua agar lebih mewaspadai anak-anaknya saat membeli jajanan di sekolah. Karena lima persen dari jajanan di sekolah ditengarai mengandung makanan yang berbahaya seperti, boraks, formalin dan rodamin yang dapat berpengaruh pada kesehatan anak-anak," kata Kasi Pengawasan Obat dan Makanan Dinas Kesehatan Kubu Raya, Wan Iwansyah di Sungai Raya, Minggu.
Peringatan itu disampaikan oleh Dinkes Kubu Raya, karena berdasarkan pantauan yang pihaknya ada lima persen jajanan anak sekolah itu mengandung boraks, formalin dan rodamin dan ini umum di wilayah perkotaan.
Menurutnya, jenis makanan itu teridentifikasi sekolah pihaknya melakukan pantauan dengan mengambil jenis makanan dan minuman yang ada di sekolah dan dilakukan uji di Balai POM.
"Sampel yang diambil itu diperiksa di BPOM Pontianak. Dari pantauan yang kita selama ini, memang tidak banyak makanan yang positif mengandung unsur-unsur zat berbahaya, hanya lima persen," tuturnya.
Ia mengatakan, meski tidak dalam kategori besar dan hanya berjumlah lima persen, namun jajanan yang mengandung unsur yang berbahaya tersebut tetap tidak baik bagi kesehatan anak.
"Ada memang Permenkes yang mengatur tentang itu, meskipun lima persen itu bisa dikatakan aman, tapi unsur ini harus nol untuk memastikan benar-benar aman dan layak dikonsumsi anak-anak sekolah," katanya.
Ia menjelaskan, jika ada beberapa dampak yang ditimbulkan akibat dari mengkosumsi makanan yang mengandung unsur berbahaya tersebut. Dampak itu diantaranya, bisa saja para pelajar akan mengalami keracunan, muntah-muntah serta diare.
"Tetapi, jika terus dikonsumsi dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan penyakit kanker dan gangguan pencernaan," kata Iwansyah.
Menurutnya, jajanan yang dijual di uar sekolah lebih dominan mengandung unsur-unsur berbahaya tersebut.
"Seperti penjual makanan yang pindah tempat dari satu sekolah ke sekolah lain. Jika pada kantin sekolah, jarang ditemukan karena memang sudah dilakukan pengawasan secara rutin," katanya.
Ia mencontohkan jenis makanan yang mengandung rodamin, seperti kerupuk yang mengandung warga merah terang. Sedangkan untuk jenis makanan yang mengandung boraks dan formalin, seperti pada mie basah dan bakso.
"Rodamin itukan asalnya untuk pewarna tekstil, tetapi malah digunakan untuk ke bahan makanan. Karena itu makanan yang mengandung zat ini diidentikan dengan warna merah terang dan anak-anak suka dengan warna-warna yang menarik," tuturnya.
Oleh karena itu, ia meminta peran aktif orang tua dan sekolah untuk mengimbau kepada para anak-anak agar lebih berhati-hati, tidak jajan sembarangan.
"Orang tua dan sekolah diharapkan berperan penting untuk menjaga anak dari jajanan tidak sehat ini," kata Iwansyah.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012