Pontianak (ANTARA Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengharapkan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga medis, terutama untuk daerah terpencil.
"Melalui program `internship`, semacam magang untuk tenaga medis," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Andy Jap di sela-sela pengambilan sumpah dokter dari Fakultas Kedokteran Untan di Pontianak, Rabu.
Program tersebut membuka peluang bagi lulusan kedokteran untuk mengabdi di daerah terpencil, pedalaman, perbatasan serta pulau terluar.
Sementara sumpah dokter itu diikuti oleh 11 lulusan dari Fakultas Kedokteran Untan Pontianak.
Pemerintah mengadakan program internship karena untuk kedokteran menggunakan kurikulum berbasis kompetensi.
Kelebihannya, melalui kurikulum tersebut, mahasiswa kedokteran dapat lulus lebih cepat dan membuka praktik sendiri.
Mengenai insentif, pada tahun 2012, untuk bantuan dari pusat Rp1,2 juta per orang bagi tiap peserta program. Sedangkan insentif di daerah, tergantung kemampuan pemerintah setempat.
Pada tahun 2012, sebanyak 152 dokter ikut ambil bagian dalam program internship di Kalbar.
Mereka disebar dalam dua tahap. Tahap pertama sebanyak 57 dokter yang ditugaskan ke berbagai kabupaten dan kota.
Sedangkan untuk yang kedua, sebanyak 95 dokter dan dimulai pertengahan Mei. Ada delapan daerah penerima untuk tahap kedua tahun 2012 di antaranya Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang, Sambas dan Sanggau.
(T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Melalui program `internship`, semacam magang untuk tenaga medis," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Andy Jap di sela-sela pengambilan sumpah dokter dari Fakultas Kedokteran Untan di Pontianak, Rabu.
Program tersebut membuka peluang bagi lulusan kedokteran untuk mengabdi di daerah terpencil, pedalaman, perbatasan serta pulau terluar.
Sementara sumpah dokter itu diikuti oleh 11 lulusan dari Fakultas Kedokteran Untan Pontianak.
Pemerintah mengadakan program internship karena untuk kedokteran menggunakan kurikulum berbasis kompetensi.
Kelebihannya, melalui kurikulum tersebut, mahasiswa kedokteran dapat lulus lebih cepat dan membuka praktik sendiri.
Mengenai insentif, pada tahun 2012, untuk bantuan dari pusat Rp1,2 juta per orang bagi tiap peserta program. Sedangkan insentif di daerah, tergantung kemampuan pemerintah setempat.
Pada tahun 2012, sebanyak 152 dokter ikut ambil bagian dalam program internship di Kalbar.
Mereka disebar dalam dua tahap. Tahap pertama sebanyak 57 dokter yang ditugaskan ke berbagai kabupaten dan kota.
Sedangkan untuk yang kedua, sebanyak 95 dokter dan dimulai pertengahan Mei. Ada delapan daerah penerima untuk tahap kedua tahun 2012 di antaranya Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang, Sambas dan Sanggau.
(T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013