Pontianak (Antara Kalbar) - Bursa Efek Indonesia menargetkan penambahan dua ribu investor baru di Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak hingga akhir 2013.
"Jadi, total investor saham yang tercatat secara keseluruhan bisa mencapai lima ribu orang," kata Kepala Pusat Informasi Pasar Modal Pontianak, Taufan Febiola di sela sosialisasi penawaran perdana Sukuk Negara Ritel Seri 005 di Fakultas Ekonomi Untan di Pontianak, Jumat.
Saat ini, berdasarkan data 2012, jumlah investor di Pontianak sebanyak 3.147 orang. Naik dibanding 2011 sebanyak 2.877 orang dan 2010 sebanyak 2.516 orang.
Secara nasional, BEI menargetkan hingga 2015 ada 2,3 juta investor baru, naik dibanding tahun ini di kisaran 600 ribu investor.
Menurut dia, kalau dibanding jumlah penduduk, angka partisipasi investor di BEI relatif sedikit. "Angka 2,3 juta itu hanya sekian persen dari total penduduk Indonesia," katanya.
Ia mengakui, saat ini pelaku masih dalam tahap pemulihan setelah hantaman krisis ekonomi global. "Untuk menambah investor, kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat, pegawai, pedagang, pengusaha, dan sebagainya," ujar Taufan.
Ia menjelaskan, kalau investor lokal yang menguasai, maka keuntungan akan diperoleh bangsa sendiri. "Tidak lari ke investor asing. Ini keuntungan lainnya," ujarnya.
Selain itu, perusahaan yang mendapat tambahan dana investasi akan memperluas jaringan usaha yang ujung-ujungnya mensejahterakan masyarakat.
T011
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Jadi, total investor saham yang tercatat secara keseluruhan bisa mencapai lima ribu orang," kata Kepala Pusat Informasi Pasar Modal Pontianak, Taufan Febiola di sela sosialisasi penawaran perdana Sukuk Negara Ritel Seri 005 di Fakultas Ekonomi Untan di Pontianak, Jumat.
Saat ini, berdasarkan data 2012, jumlah investor di Pontianak sebanyak 3.147 orang. Naik dibanding 2011 sebanyak 2.877 orang dan 2010 sebanyak 2.516 orang.
Secara nasional, BEI menargetkan hingga 2015 ada 2,3 juta investor baru, naik dibanding tahun ini di kisaran 600 ribu investor.
Menurut dia, kalau dibanding jumlah penduduk, angka partisipasi investor di BEI relatif sedikit. "Angka 2,3 juta itu hanya sekian persen dari total penduduk Indonesia," katanya.
Ia mengakui, saat ini pelaku masih dalam tahap pemulihan setelah hantaman krisis ekonomi global. "Untuk menambah investor, kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat, pegawai, pedagang, pengusaha, dan sebagainya," ujar Taufan.
Ia menjelaskan, kalau investor lokal yang menguasai, maka keuntungan akan diperoleh bangsa sendiri. "Tidak lari ke investor asing. Ini keuntungan lainnya," ujarnya.
Selain itu, perusahaan yang mendapat tambahan dana investasi akan memperluas jaringan usaha yang ujung-ujungnya mensejahterakan masyarakat.
T011
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013