Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua DPRD Kota Pontianak Hartono Azas mengaku terkejut saat mengetahui sayuran jenis sawi hijau dalam enam bulan sepanjang tahun 2012 menjadi komoditas utama penyumbang inflasi.

"Kami baru tahu. Sebaiknya data inflasi ini dapat disampaikan juga ke legislatif sehingga kami dapat mengambil langkah untuk mengantisipasinya," kata Hartono Azas saat paparan Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kalbar Triwulan IV Tahun 2012 di Bank Indonesia Perwakilan Kalbar di Pontianak, Selasa.

Berdasarkan kajian tersebut, Bank Indonesia memetakan inflasi dan kegiatan lokal. Hasilnya, dalam setahun ada delapan kegiatan yang cukup mendorong inflasi.

Pada Januari 2012, ada kegiatan Tahun Baru dan Imlek, dengan nilai inflasi 1,02. Komoditas utama penyumbang inflasi yakni daging ayam ras, sawi hijau dan beras. Bulan Februari, ada kegiatan Cap Go Meh, nilai inflasi 1,57 atau yang tertinggi sepanjang tahun dengan komoditas utama angkutan udara, daging ayam ras dan ikan gembung.

Memasuki Maret, tidak ada kegiatan pemicu inflasi sehingga terjadi penurunan 0,44 persen; dengan komoditas utama untuk inflasi sawi hijau, kontrak rumah, tukang bukan mandor.

Sawi hijau juga termasuk dalam komoditas utama penyumbang inflasi pada bulan Mei, September, November dan Desember.

Sementara kegiatan lokal yang memicu inflasi yakni arus balik sembahyang kubur (April dan September), Ramadhan (Juli), Idul Fitri (Agustus), Idul Adha (Oktober) dan Natal (Desember).

Peneliti Ekonomi BI Perwakilan Kalbar, FX Widarto mengakui bahwa sawi hijau pada tahun 2012 termasuk salah satu komoditas penyebab inflasi di Kota Pontianak.

"Rata-rata inflasi bulanan 2012 mencapai 5,67 persen, jauh lebih tinggi dibanding tahun 2011, yakni 0,44 persen," kata dia.

Salah satu faktor yang diduga sangat mempengaruhi pasokan sawi hijau adalah cuaca. "Karena sayur sangat sensitif dengan cuaca," kata Widarto.

Berdasarkan hal itu, terdapat korelasi yang kuat ketika cuaca kerap hujan, maka harga sawi hijau naik drastis.

Secara keseluruhan, inflasi di Kalbar pada tahun 2012 sebesar 6,19 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi historis (rata-rata tiga tahun terakhir sebesar 5,90 persen).

T011

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013