Pontianak  (Antara Kalbar) - Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalimantan Barat, Ade M Suhardi menyatakan, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 20 ribu masker, sebagai antisipasi menghadapi musim kemarau di provinsi itu.

 "Masker sebanyak itu, nantinya akan kami bagikan secara gratis kalau, kondisi udara semakin memburuk," kata Ade M Suhardi di Pontianak, Minggu.

Ia menjelaskan, sebelumnya, pihaknya telah membagikan sebanyak lima ribu masker secara gratis pada dua titik perempatan jalan di Kota Pontianak, menyusul semakin memburuknya kualitas udara di kota itu, akibat kabut asap karena pembakaran lahan.

"Pembagian masker secara gratis tersebut, minimal mendorong warga Kota Pontianak untuk menggunakan masker sewaktu keluar rumah, apalagi para pengguna kendaraan roda dua yang cukup rentan menghirup udara yang tidak sehat karena bercampur kabut asap yang disertai partikel debu sisa-sisa pembakaran lahan," ungkapnya.
Menurut dia, penggunaan masker cukup efektif mengurangi masuknya udara yang tidak sehat melalui mulut dan hidung.

"Kami mengimbau kepada warga Kota Pontianak untuk menggunakan masker, sewaktu akan keluar rumah, baik pada malam hari dan siang hari," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Jumat (15/3) secara resmi mengeluarkan imbauan berupa surat edaran kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada di lingkungan Pemerintah Kota setempat, terkait kualitas udara yang masuk kategori tidak sehat.

Kepala Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan BLH Kota Pontianak Imansyah menyatakan, surat edaran itu, isinya berupa imbauan terkait langkah-langkah yang harus diambil menyusul kualitas udara di Kota Pontianak dan sekitarnya mulai tidak sehat.

Dalam surat edaran tersebut, BLH Kota Pontianak mengimbau, kepada warga kota itu untuk membatasi atau mengurangi aktivitas di luar rumah pada malam hari, masyarakat diimbau agar menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut apabila keluar rumah pada malam hari.

Masyarakat Kota Pontianak juga diimbau untuk tidak membakar sampah rumah tangga dan sampah perkarangan, bagi masyarakat yang mempunyai lahan pertanian untuk tidak melakukan aktivitas membersihkan lahannya dengan cara dibakar.

"Kami juga mengimbau kepada sekolah-sekolah untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan kelas," ujar Imansyah.

Sementara, kepada para pengguna alur Sungai Kapuas untuk lebih berhati-hati, karena jarak pandang pada malam hari yang sangat pendek, katanya.

Kualitas ISPU di Kota Pontianak dan sekitarnya, pada Kamis (14/3) dan Jumat (15/3) sempat masuk kategori tidak sehat mulai pukul 21.00 WIB hingga pukul 07.30 WIB.

(A057)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013