Sungai Raya (Antara Kalbar) - Pengamat Ekonomi Kalimantan Barat, Edi Suratman mengatakan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten Kubu Raya, pemerintah daerah setempat perlu memfokuskan pembangunan di bidang infrastruktur dan kesehatan masyarakat.
"Seperti yang kita ketahui, kondisi geografis Kubu Raya yang terpisah-pisah oleh sungai dan laut menjadi penyebaran penduduk tidak merata, Demikian juga dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, salah satu jalan yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan pembangunan sarana infrastruktur yang ada," kata Edi di Sungai Raya, Sabtu.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak itu mengatakan, salah satu indikator percepatan peningkatan IPM di Kubu Raya adalah dengan memaksimalkan layanan kesehatan masyarakat.
"Jika masyarakat sehat, tentu akan lebih produktif. Makanya, anggaran kesehatan pada APBD juga harus ditingkatkan karena menurut saya angka yang ada saat ini masih sangat minim," tuturnya.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Kubu Raya, Andreas Muhrotien mengatakan tuntutan pemerataan pembangunan yang selama ini disampaikan masyarakat pada dasarnya adalah sebuah harapan. Akan tetapi yang harus dipahami, bahwa di usia yang terbilang sangat muda ini, tidak mungkin pemerintah dapat memenuhi semua keinginan masyarakat.
"Seperti yang diketahui, bahwa memang hingga saat ini masih ada daerah yang tertinggal. Dan itu memang kendalanya pada anggaran, akan tetapi pemerintah terus berupaya agar pembanguan, baik di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dapat dilakukan di semua daerah," kata Andreas.
Meski masih berusia lima tahun, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya tampaknya dituntut untuk mampu melakukan pemerataan pembangunan di setiap sektor, seperti pendidikan, kesehatan, maupun pembangunan infrastruktur.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Kabupaten Kubu Raya, Suryadi mengatakan pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemkab khususnya di perbatasan masih sangat minim, seperti antara Kota Baru, Sungai Raya Dalam yang kawasannya berbatasan langsung dengan Kota Pontianak.
"Di Kubu Raya jalan yang bagus sangat sedikit tetapi jalan yang rusak sangat banyak," katanya.
Tak jauh berbeda dengan penilaian minimnya perhatian pemerintah pada pembangunan infrastruktur di perbatasan, lanjut dia, pada bidang pendidikan pihaknya pun menilai masih jauh dari harapan.
"Pendidikan gratis oke, akan tetapi yang harus diutamakan adalah mutu dan kualitas pendidikan. Yang mana pemerataan guru di daerah terpencil masih tidak seimbang," tuturnya.
Dengan masih banyaknya kebijakan yang berpihak terhadap kepentingan rakyat, dia menegaskan pihaknya akan mengawal kebijakan-kebijakan Pemkab, apakah kebijakan tersebut betul-betul diperuntukan untuk masyarakat atau hanya sekedar wacana belaka, karena seperti yang diketahui bahwa saat ini IPM Kabupaten Kubu Raya terbilang masih rendah di Kalimantan Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Seperti yang kita ketahui, kondisi geografis Kubu Raya yang terpisah-pisah oleh sungai dan laut menjadi penyebaran penduduk tidak merata, Demikian juga dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, salah satu jalan yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan pembangunan sarana infrastruktur yang ada," kata Edi di Sungai Raya, Sabtu.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak itu mengatakan, salah satu indikator percepatan peningkatan IPM di Kubu Raya adalah dengan memaksimalkan layanan kesehatan masyarakat.
"Jika masyarakat sehat, tentu akan lebih produktif. Makanya, anggaran kesehatan pada APBD juga harus ditingkatkan karena menurut saya angka yang ada saat ini masih sangat minim," tuturnya.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Kubu Raya, Andreas Muhrotien mengatakan tuntutan pemerataan pembangunan yang selama ini disampaikan masyarakat pada dasarnya adalah sebuah harapan. Akan tetapi yang harus dipahami, bahwa di usia yang terbilang sangat muda ini, tidak mungkin pemerintah dapat memenuhi semua keinginan masyarakat.
"Seperti yang diketahui, bahwa memang hingga saat ini masih ada daerah yang tertinggal. Dan itu memang kendalanya pada anggaran, akan tetapi pemerintah terus berupaya agar pembanguan, baik di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dapat dilakukan di semua daerah," kata Andreas.
Meski masih berusia lima tahun, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya tampaknya dituntut untuk mampu melakukan pemerataan pembangunan di setiap sektor, seperti pendidikan, kesehatan, maupun pembangunan infrastruktur.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Kabupaten Kubu Raya, Suryadi mengatakan pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemkab khususnya di perbatasan masih sangat minim, seperti antara Kota Baru, Sungai Raya Dalam yang kawasannya berbatasan langsung dengan Kota Pontianak.
"Di Kubu Raya jalan yang bagus sangat sedikit tetapi jalan yang rusak sangat banyak," katanya.
Tak jauh berbeda dengan penilaian minimnya perhatian pemerintah pada pembangunan infrastruktur di perbatasan, lanjut dia, pada bidang pendidikan pihaknya pun menilai masih jauh dari harapan.
"Pendidikan gratis oke, akan tetapi yang harus diutamakan adalah mutu dan kualitas pendidikan. Yang mana pemerataan guru di daerah terpencil masih tidak seimbang," tuturnya.
Dengan masih banyaknya kebijakan yang berpihak terhadap kepentingan rakyat, dia menegaskan pihaknya akan mengawal kebijakan-kebijakan Pemkab, apakah kebijakan tersebut betul-betul diperuntukan untuk masyarakat atau hanya sekedar wacana belaka, karena seperti yang diketahui bahwa saat ini IPM Kabupaten Kubu Raya terbilang masih rendah di Kalimantan Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013