Pontianak (Antara Kalbar) - Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Senin, mengunjungi industri pengolahan kayu dari pohon karet menjadi kayu lapis atau furniture milik PT Borneo Permata Lestari di Wajok Hulu, Kabupaten Pontianak.
"Kunjungan saya ke sini karena tertarik mendengar ada industri pengolahan furniture yang bahannya dari kayu karet. Biasanya kayu karet hanya digunakan untuk kayu bakar saja oleh sebagian masyarakat Indonesia," kata Agung Laksono di Wajok Hulu.
Begitu mendengar informasi tersebut, dirinya sengaja menyempatkan diri untuk mengunjungi langsung industri pengolahan furniture dari bahan kayu karet tersebut.
"Apalagi industri ini setelah saya dilihat secara langsung bisa menyerap sekitar 200 tenaga kerja sehingga bisa berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar," ujarnya.
Agung menjelaskan bahwa konteks kedatangannya ke industri tersebut guna melihat secara langsung kepedulian industri pengolahan kayu karet itu pada masyarakat sekitarnya dalam menyejahterakan masyarakat sekitar.
"Saya mengapresiasi atas apa yang telah dilakukan oleh industri pengolahan kayu karet itu,karena telah banyak menyerap tenaga kerja, tentunya dengan mengutamakan keselamatan tenaga kerja, dan mudah-mudahan upah yang diberikan juga di atas upah minimum regional (UMR)," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Menkokesra meminta gubernur dan Bupati Pontianak terus membimbing perusahaan itu agar maju dan berjalan lancar.
Bupati Pontianak Ria Norsan menyatakan bahwa industri pengolahan furnitur dari kayu karet itu baru beroperasi, hasilnya akan diekspor ke Jepang dan China.
"Mudah-mudahan industri itu terus berlanjut sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar," harapnya.
Sementara itu, Direktur PT Borneo Permata Lestari Sudarno Liu mengucapkan terima kasihnya kepada Menkokesra yang telah sudi berkunjung ke perusahaannya.
"Mudah-mudahan dengan kunjungan Meskokesra ke sini, bisa menambah semangat kami lagi untuk terus maju sehingga bisa ikut menyejahterakan para karyawan kami," ujarnya.
D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Kunjungan saya ke sini karena tertarik mendengar ada industri pengolahan furniture yang bahannya dari kayu karet. Biasanya kayu karet hanya digunakan untuk kayu bakar saja oleh sebagian masyarakat Indonesia," kata Agung Laksono di Wajok Hulu.
Begitu mendengar informasi tersebut, dirinya sengaja menyempatkan diri untuk mengunjungi langsung industri pengolahan furniture dari bahan kayu karet tersebut.
"Apalagi industri ini setelah saya dilihat secara langsung bisa menyerap sekitar 200 tenaga kerja sehingga bisa berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar," ujarnya.
Agung menjelaskan bahwa konteks kedatangannya ke industri tersebut guna melihat secara langsung kepedulian industri pengolahan kayu karet itu pada masyarakat sekitarnya dalam menyejahterakan masyarakat sekitar.
"Saya mengapresiasi atas apa yang telah dilakukan oleh industri pengolahan kayu karet itu,karena telah banyak menyerap tenaga kerja, tentunya dengan mengutamakan keselamatan tenaga kerja, dan mudah-mudahan upah yang diberikan juga di atas upah minimum regional (UMR)," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Menkokesra meminta gubernur dan Bupati Pontianak terus membimbing perusahaan itu agar maju dan berjalan lancar.
Bupati Pontianak Ria Norsan menyatakan bahwa industri pengolahan furnitur dari kayu karet itu baru beroperasi, hasilnya akan diekspor ke Jepang dan China.
"Mudah-mudahan industri itu terus berlanjut sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar," harapnya.
Sementara itu, Direktur PT Borneo Permata Lestari Sudarno Liu mengucapkan terima kasihnya kepada Menkokesra yang telah sudi berkunjung ke perusahaannya.
"Mudah-mudahan dengan kunjungan Meskokesra ke sini, bisa menambah semangat kami lagi untuk terus maju sehingga bisa ikut menyejahterakan para karyawan kami," ujarnya.
D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013