Pontianak (Antara Kalbar) - Pertamina Wilayah Kalimantan Barat menjamin stok bahan bakar minyak bersubsidi, yakni jenis premium dan solar aman, menjelang rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi tersebut.
"Stok BBM bersubsidi hingga saat ini dan menjelang rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah, di Provinsi Kalbar aman dan terkendali," kata Manajer Cabang Pertamina Wilayah Kalbar Iwan Yudha Wibawa seusai menghadiri rapat bersama tim kebijakan tentang perumusan langkah dan strategi antisipasi kenaikan harga BBM bersubsidi tahun 2013, di ruang rapat wakil wali Kota Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan kewenangan pemerintah, Pertamina hanya sebagai penyalur atau pendistribusi BBM saja.
"Sehingga apapun keputusan pemerintah terkait harga BBM kami tidak berwenang, dan siap menjalankan tugas untuk mendistribusikan BBM ke seluruh pelosok Kalbar," ungkapnya.
Data Pertamina Wilayah Kalbar, realisasi penyaluran BBM di provinsi itu, yakni untuk premium sebanyak 49 ribu kilo liter, dan solar sebanyak 28 ribu kilo liter.
"Rata-rata kebutuhan premium khusus di Kota Pontianak sekitar 11 ribu kilo liter/bulan, sementara untuk solar bersubsidi sebanyak lima hingga enam kilo liter/bulan," ujar Iwan.
Nurul H
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Stok BBM bersubsidi hingga saat ini dan menjelang rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah, di Provinsi Kalbar aman dan terkendali," kata Manajer Cabang Pertamina Wilayah Kalbar Iwan Yudha Wibawa seusai menghadiri rapat bersama tim kebijakan tentang perumusan langkah dan strategi antisipasi kenaikan harga BBM bersubsidi tahun 2013, di ruang rapat wakil wali Kota Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan kewenangan pemerintah, Pertamina hanya sebagai penyalur atau pendistribusi BBM saja.
"Sehingga apapun keputusan pemerintah terkait harga BBM kami tidak berwenang, dan siap menjalankan tugas untuk mendistribusikan BBM ke seluruh pelosok Kalbar," ungkapnya.
Data Pertamina Wilayah Kalbar, realisasi penyaluran BBM di provinsi itu, yakni untuk premium sebanyak 49 ribu kilo liter, dan solar sebanyak 28 ribu kilo liter.
"Rata-rata kebutuhan premium khusus di Kota Pontianak sekitar 11 ribu kilo liter/bulan, sementara untuk solar bersubsidi sebanyak lima hingga enam kilo liter/bulan," ujar Iwan.
Nurul H
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013