Petersburg-Moskow (Antara/SANA-0ANA) - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad sesungguhnya saat ini konfrontasi dengan orang-orang bersenjata yang dilatih di luar negeri, tidak dengan rakyat Suriah.
Selama konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, Presiden Putin mengatakan bahwa masyarakat internasional dan AS mengakui Jabhat al-Nusra, yang merupakan bagian penting dari oposisi bersenjata, sebagai organisasi teroris.
"Keprihatinan kita adalah kemungkinan kevakuman politik jika keputusan diambil untuk menggantikan pemerintah Suriah yang berkuasa."
"Jika Bashar mundur, kekosongan politik akan muncul dan siapa yang akan mengisi kekosongan itu?."
Putin mengatakan bahwa "Selama pertemuan puncak G8, semua orang setuju untuk meyakinkan para pihak dalam konflik di Suriah untuk duduk ke meja perundingan dalam konferensi internasional mendatang di Jenewa, untuk menemukan solusi yang tepat bagi masa depan Suriah untuk mewujudkan aspirasi rakyat Suriah."
"Kita tidak harus memaksakan solusi pada rakyat Suriah, tetapi harus menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berdialog," tambah Putin.
Putin mendesak dunia untuk berhenti untuk melakukan kesalahan dan tindakan tidak adil di Timur Tengah, menyerukan kewaspadaan dan menghargai keinginan dan kehendak rakyat di kawasan itu.
"Kita harus memantau perkembangan selama beberapa tahun terakhir untuk menyadari bahwa kawasan itu mungkin lepas kendali masyarakat internasional," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Selama konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, Presiden Putin mengatakan bahwa masyarakat internasional dan AS mengakui Jabhat al-Nusra, yang merupakan bagian penting dari oposisi bersenjata, sebagai organisasi teroris.
"Keprihatinan kita adalah kemungkinan kevakuman politik jika keputusan diambil untuk menggantikan pemerintah Suriah yang berkuasa."
"Jika Bashar mundur, kekosongan politik akan muncul dan siapa yang akan mengisi kekosongan itu?."
Putin mengatakan bahwa "Selama pertemuan puncak G8, semua orang setuju untuk meyakinkan para pihak dalam konflik di Suriah untuk duduk ke meja perundingan dalam konferensi internasional mendatang di Jenewa, untuk menemukan solusi yang tepat bagi masa depan Suriah untuk mewujudkan aspirasi rakyat Suriah."
"Kita tidak harus memaksakan solusi pada rakyat Suriah, tetapi harus menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berdialog," tambah Putin.
Putin mendesak dunia untuk berhenti untuk melakukan kesalahan dan tindakan tidak adil di Timur Tengah, menyerukan kewaspadaan dan menghargai keinginan dan kehendak rakyat di kawasan itu.
"Kita harus memantau perkembangan selama beberapa tahun terakhir untuk menyadari bahwa kawasan itu mungkin lepas kendali masyarakat internasional," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013