Sintang (Antara Kalbar) - Ribuan Pelajar di Kabupaten Sintang akan menerima beasiswa miskin yang diberikan pemerintah pusat sebagai kompensasi pengurangan BBM bersubsidi, kata Kepala Disdik Kabupaten Sintang, YAT Lukman Riberu.

Dia mengungkapkan ada sekitar 26.481 pelajar Kabupaten Sintang yang akan menerima beasiswa tersebut. Beasiswa ini diberikan dari pelajar tingkat SD hingga tingkat SMA yang besaran nominal uangnya berbeda untuk setiap tingkatan.

Dikatakannya, untuk pelajar SD ada 20.948 pelajar yang akan menerima beasiswa tersebut dengan nominal uangnya sebesar Rp425.000 persemester.
Sementara di tingkat SMP jumlah penerima 4.000 pelajar dengan nominal uang yang diterima Rp575.000 per semester. Untuk tingkat SMA jumlah penerima sebanyak 649 pelajar dan SMK sebanyak 884 pelajar dengan jumlah beasiswa yang diterima sebesar Rp700.000 per semesternya.

“Salah satu syarat pelajar dapat menerima beasiswa ini yaitu orangtuanya harus memiliki Kartu Perlindungan Sosial (KPS). KPS ini harus diserahkan ke sekolah kemudian diserahkan lagi ke Disdik paling lama 30 Agustus,” ungkapnya.

Dikatakannya, jika semua pelajar yang orangtuanya memiliki KPS sudah terpenuhi dan masih ada kuota yang tersedia, kuota beasiswa tersebut bisa diberikan kepada pelajar non KPS yaitu dari keluarga harapan seperti anak yatim piatu, anak terancam putus sekolah dan anak korban bencana.

Lukman menegaskan pihaknya akan sangat selektif dalam menyalurkan beasiswa tersebut. Dia mengatakan sebelum data pelajar diserahkan ke pusat, data yang masuk akan dicek kembali untuk memastikan penerima beasiswa miskin ini adalah pelajar yang kurang mampu.

“Jika dalam pengecekan itu ditemukan orangtua mampu namun mempunyai KPS maka beasiswa ini akan dialihkan ke siswa lain yang betul-betul membutuhkan tapi belum terdata,” tegasnya.

Ia mengatakan, BLSM untuk siswa miskin mulai dicairkan pada bulan Oktober. “Bulan Agustus kami mulai pendataan, diperkirakan oktober dananya cair. Uang tersebut langsung masuk ke rekening siswa,” katanya.

Lukman mengungkapkan dalam pendataan siswa kurang mampu yang dilaksanakan sekolah-sekolah tersebut, permasalahan yang ada ternyata banyak orangtua siswa yang tidak memiliki KPS padahal mereka tergolong keluarga kurang mampu. “Karena itu, kami menghimbau Kantor Pos segera membagikan KPS hingga ke dusun-dusun,” pintanya.

Disdik Sintang, lanjutnya juga sudah meminta bantua pemerintah kecamatan untuk melakukan pendataan siswa-siswa kurang mampu ini agar semuanya terdata. Dia ingin kuota beasiswa yang cukup besar ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Lukman juga berharap Kemendikbud yang bekerja sama dengan Kantor Pos dalam penyaluran beasiswa ini dapat merubah mekanisme penyalurannya. Karena biasanya penyaluran dana bantuan seperti ini, Kantor Pos hanya bisa menyalurkannya sampai ke kabupaten saja.

Sementara di Kabupaten Sintang ini, transportasi sangat sulit. Dia kuatir bagaimana para siswa di daerah-daerah pedalaman dapat mengambil beasiswa tersebut ke Kantor Pos yang jaraknya sangat jauh. “Masyarakat dari perhuluan dan pedalaman untuk turun ke Sintang saja membutuhkan biaya hampir satu jutaan pulang pergi sementara dana yang akan diambil hanya Rp400.000 sampai Rp700.000 an saja. Inikan justru menjadi beban mereka. Untuk itu, saya berharap Kantor Pos dapat menyalurkan beasiswa ini dengan mendatangi ke desa-desa,” harapnya.

Mekanisme penyaluran yang harus sampai ke desa-desa tersebut, kata Lukman harus dilakukan agar beasiswa ini dapat terserap. Karena tahun lalu, ada sekitar Rp1,7 miliar dana untuk beasiswa SD dari pemerintah pusat yang harus dikembalikan ke pemerintah pusat karena tidak tersalurkan.

Pewarta: Tantra Nur Andi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013