Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya mengimbau masyarakat untuk bersabar karena perbaikan total terhadap Jembatan Kapuas I butuh waktu cukup lama sekitar tiga bulan.
"Kami harapkan dukungan masyarakat sepenuhnya, memang ada ketidaknyamanan tetapi ini untuk kepentingan bersama yang lebih luas," kata Christiandy Sanjaya usai meninjau Jembatan Kapuas I di Pontianak, Senin.
Ia melanjutkan, untuk sementara, yang boleh melintas hanyalah kendaraan roda dua. Namun tidak menutup kemungkinan untuk kepentingan dan alasan teknis, jembatan ditutup sementara.
Perbaikan Jembatan Kapuas I nantinya diprioritaskan untuk memulihkan kondisi tiang pancang di pilar keempat yang bergeser.
"Kalau dari keterangan pihak Kementerian Pekerjaan Umum, dan kalau semuanya berjalan lancar, dua minggu mendatang, kendaraan ringan bisa melewati Jembatan Kapuas I," ungkap dia.
Sedangkan tenggat waktu tiga bulan diperkirakan kendaraan berat seperti tronton atau trailer dapat melewati jembatan utama di Kota Pontianak itu.
Ia belum mengetahui kapan pekerjaan perbaikan Jembatan Kapuas I dimulai. "Karena masih menunggu kajian, persiapan anggaran, peralatan dan sebagainya," ujar dia.
Ia menegaskan, pihak pembawa tongkang siap untuk bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi. Peristiwa itu sendiri tidak perlu mengganggu pengangkutan bauksit keluar Kalbar.
"Yang penting posisi penabrak jelas, dan perusahaan siap ganti rugi," kata Christiandy Sanjaya.
Ia menambahkan, peristiwa yang menimpa Jembatan Kapuas I menjadi kajian dan perbincangan serius saat pertemuan rutin dengan kepala satuan kerja perangkat daerah pagi sebelumnya.
"Termasuk tentang Jembatan Kapuas III, supaya semakin cepat terwujud," kata dia.
Ia mengakui, peristiwa tersebut membuat Kalbar dapat mendorong pemerintah pusat untuk mendukung percepatan pembangunan Jembatan Kapuas III.
"Ini kebutuhan mendesak. Tinggal bagaimana bebaskan lahan, lokasi dimana, dan kajiannya," ujar dia.
Tim dari Balitbang Kementerian PU sudah melakukan tinjauan dan kajian ke Jembatan Kapuas I Pontianak.
Jembatan Kapuas I mempunyai panjang 420 meter dan lebar 6 meter. Jembatan tersebut dibangun pada tahun 1980 dan mulai dioperasikan dua tahun sesudahnya.
Usia jembatan yang menjadi penghubung utama Pontianak Tenggara dan Pontianak Timur itu diperkirakan mampu bertahan hingga 50 tahun.
Jembatan mempunyai delapan pilar utama. Setiap pilar terdiri dari dua tiang utama, yang dibagian bawahnya ditopang oleh 15 tiang yang menancap ke dasar sungai. Antara dua tiang utama dan 15 tiang penopang tersebut, terdapat bagian yang di semen.
Fungsinya selain sebagai penahan bagian bawah dua tiang utama, juga menjadi ujung atas dari 15 tiang penopang. Seolah-olah menjadi pengikat keduanya.
Tiang penopang tersebut menancap hingga kedalaman 40 meter - 60 meter dari permukaan dasar sungai. Sedangkan ketinggian dari dasar sungai ke semen pengikat, sekitar 18 meter.
Setiap pilar terutama yang ada di bagian sungai dilindungi oleh pelindung yang terbuat dari tiang dan plat besi berukuran tebal. Saat kejadian, satu dari 15 tiang penopang di pilar empat terkena hantaman hingga terlepas dari semen pengikat.
Selain itu, terdapat retakan di semen pengikat yang mengarah ke bagian atas. Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalbar Jakius Sinyor, setelah kejadian dan tongkang yang menghantam pilar jembatan itu terlepas, kendaraan dibolehkan melewati jembatan.
"Semula, keretakan masih tiga milimeter. Namun ketika kendaraan roda empat dan enam juga dibolehkan lewat, retaknya bertambah menjadi lima milimeter," katanya menjelaskan.
Kondisi itu membuat Gubernur Kalbar Cornelis memutuskan agar kendaraan roda empat ke atas dilarang melewati Jembatan Kapuas I hingga dinyatakan aman. "Kalau kendaraan roda dua, masih boleh karena bebannya tidak terlalu berat," kata Jakius Sinyor.
***3***
T011
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Kami harapkan dukungan masyarakat sepenuhnya, memang ada ketidaknyamanan tetapi ini untuk kepentingan bersama yang lebih luas," kata Christiandy Sanjaya usai meninjau Jembatan Kapuas I di Pontianak, Senin.
Ia melanjutkan, untuk sementara, yang boleh melintas hanyalah kendaraan roda dua. Namun tidak menutup kemungkinan untuk kepentingan dan alasan teknis, jembatan ditutup sementara.
Perbaikan Jembatan Kapuas I nantinya diprioritaskan untuk memulihkan kondisi tiang pancang di pilar keempat yang bergeser.
"Kalau dari keterangan pihak Kementerian Pekerjaan Umum, dan kalau semuanya berjalan lancar, dua minggu mendatang, kendaraan ringan bisa melewati Jembatan Kapuas I," ungkap dia.
Sedangkan tenggat waktu tiga bulan diperkirakan kendaraan berat seperti tronton atau trailer dapat melewati jembatan utama di Kota Pontianak itu.
Ia belum mengetahui kapan pekerjaan perbaikan Jembatan Kapuas I dimulai. "Karena masih menunggu kajian, persiapan anggaran, peralatan dan sebagainya," ujar dia.
Ia menegaskan, pihak pembawa tongkang siap untuk bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi. Peristiwa itu sendiri tidak perlu mengganggu pengangkutan bauksit keluar Kalbar.
"Yang penting posisi penabrak jelas, dan perusahaan siap ganti rugi," kata Christiandy Sanjaya.
Ia menambahkan, peristiwa yang menimpa Jembatan Kapuas I menjadi kajian dan perbincangan serius saat pertemuan rutin dengan kepala satuan kerja perangkat daerah pagi sebelumnya.
"Termasuk tentang Jembatan Kapuas III, supaya semakin cepat terwujud," kata dia.
Ia mengakui, peristiwa tersebut membuat Kalbar dapat mendorong pemerintah pusat untuk mendukung percepatan pembangunan Jembatan Kapuas III.
"Ini kebutuhan mendesak. Tinggal bagaimana bebaskan lahan, lokasi dimana, dan kajiannya," ujar dia.
Tim dari Balitbang Kementerian PU sudah melakukan tinjauan dan kajian ke Jembatan Kapuas I Pontianak.
Jembatan Kapuas I mempunyai panjang 420 meter dan lebar 6 meter. Jembatan tersebut dibangun pada tahun 1980 dan mulai dioperasikan dua tahun sesudahnya.
Usia jembatan yang menjadi penghubung utama Pontianak Tenggara dan Pontianak Timur itu diperkirakan mampu bertahan hingga 50 tahun.
Jembatan mempunyai delapan pilar utama. Setiap pilar terdiri dari dua tiang utama, yang dibagian bawahnya ditopang oleh 15 tiang yang menancap ke dasar sungai. Antara dua tiang utama dan 15 tiang penopang tersebut, terdapat bagian yang di semen.
Fungsinya selain sebagai penahan bagian bawah dua tiang utama, juga menjadi ujung atas dari 15 tiang penopang. Seolah-olah menjadi pengikat keduanya.
Tiang penopang tersebut menancap hingga kedalaman 40 meter - 60 meter dari permukaan dasar sungai. Sedangkan ketinggian dari dasar sungai ke semen pengikat, sekitar 18 meter.
Setiap pilar terutama yang ada di bagian sungai dilindungi oleh pelindung yang terbuat dari tiang dan plat besi berukuran tebal. Saat kejadian, satu dari 15 tiang penopang di pilar empat terkena hantaman hingga terlepas dari semen pengikat.
Selain itu, terdapat retakan di semen pengikat yang mengarah ke bagian atas. Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalbar Jakius Sinyor, setelah kejadian dan tongkang yang menghantam pilar jembatan itu terlepas, kendaraan dibolehkan melewati jembatan.
"Semula, keretakan masih tiga milimeter. Namun ketika kendaraan roda empat dan enam juga dibolehkan lewat, retaknya bertambah menjadi lima milimeter," katanya menjelaskan.
Kondisi itu membuat Gubernur Kalbar Cornelis memutuskan agar kendaraan roda empat ke atas dilarang melewati Jembatan Kapuas I hingga dinyatakan aman. "Kalau kendaraan roda dua, masih boleh karena bebannya tidak terlalu berat," kata Jakius Sinyor.
***3***
T011
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013