Jakarta (Antara Kalbar) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim program minapolitan yang mengintegrasikan proses perikanan budidaya dari kawasan hulu hingga hilir telah mengembangkan beragam daerah di Tanah Air.

"Minapolitan perikanan budidaya ini sudah mulai tampak keberhasilannya dan beberapa daerah bahkan sudah mengarah kepada kawasan industrialisasi perikanan budidaya," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto, Kamis.

Menurut Slamet, program minapolitan yang dicetuskan KKP telah memberikan landasan dalam hal pendekatan pengembangan suatu kawasan.

Selain itu, ujar dia, minapolitan sebagai sebuah program nasional juga dinilai telah mendorong terwujudnya sinergi lintas sektoral dalam pengembangan suatu wilayah.

"Kondisi ini yang sekarang juga terjadi melalui program industrialisasi," katanya.

Ia memaparkan kawasan yang memiliki potensi ekonomi berbasis perikanan budidaya, dikembangkan dengan melakukan sinergi dan kerja sama dengan sejumlah lembaga seperti dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Slamet mengungkapkan beberapa wilayah minapolitan yang telah mulai berkembang menjadi kawasan industrialisasi adalah Kabupaten Muaro Jambi dengan komoditas patin, Kabupaten Banjar (Kalimantan Selatan) juga dengan komoditas patin, dan Kabupaten Minahasa Utara (Sulawesi Utara) dengan komoditas rumput laut.

Sedangkan wilayah komoditas lainnya yang telah berkembang menjadi kawasan industrialisasi adalah Kabupaten Indramayu (Jawa Barat) dengan komoditas udang.

Berdasarkan data KKP, keempat kabupaten tersebut merupakan bagian dari 87 kabupaten/kota kawasan minapolitan dimana 50 di antaranya sekaligus sebagai Kawasan Industrialisasi Perikanan Budidaya tahun 2013 yang ditetapkan berdasarkan SK Dirjen Perikanan Budidaya.

"Keberhasilan pengembangan kawasan minapolitan menjadi suatu kawasan industrialisasi tidak terlepas dari peran serta Pemerintah Daerah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dengan bekerja sama dan berkoordinasi secara lintas sektoral," ucap Slamet.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013