Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Ketapang siap menjadikan wilayah yang berada di bagian selatan Provinsi Kalimantan Barat itu sebagai salah satu sumber produksi kedelai.
Menurut Bupati Ketapang Henrikus saat dihubungi di Pontianak, Senin, selain memiliki lahan yang luas, tanah Ketapang juga subur sehingga ideal untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
"Selain tanaman padi, lahan Ketapang cocok untuk tanaman pangan lain seperti kedelai, atau jagung," kata Bupati Henrikus. Ia mencontohkan lahan milik Ibnu Syarif, di Desa Suka Maju, Ketapang.
Di atas lahan tersebut tengah dilakukan uji coba tanaman kedelai. Kini, tanaman tersebut tumbuh subur dan ditargetkan dalam waktu singkat akan segera panen.
Henrikus menambahkan, dengan contoh tanaman pangan seperti itu maka petani di Ketapang bisa memanfaatkan lahan dengan maksimal.
"Misalnya, dalam satu tahun, lahan bisa dimanfaatkan untuk beberapa kali musim tanam, baik tanaman padi maupun palawija," katanya.
Ia yakin, jika lahan dimanfaatkan dengan maksimal, maka kelangkaan kedelai bisa diatasi. "Minimal untuk kebutuhan lokal, seperti pembuatan tempe. Jika potensi ini bisa dimanfaatkan masyarakat, maka dapat mensejahterakan masyarakat," kata Henrikus.
Ia menambahkan, selain itu, jika panen melimpah, hasilnya bisa dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan di Pulau Jawa. "Potensi ini mesti dimanfaatkan masyarakat, sebab tantangan ke depan justru adalah ketahanan pangan," katanya menegaskan.
Sementara Pulau Jawa yang dahulu dikenal sebagai pusat pertanian, kini semakin mengalami degradasi lahan. Sedangkan kebutuhan pangan semakin meningkat setiap tahunnya.
"Petani perlu didorong minatnya menanam kedelai dan tanaman pangan, apalagi lahan kita relatif luas. Kualitas kedelai lokal lebih baik dibanding impor," tambahnya.
Kabupaten Ketapang merupakan lokasi pembangunan kawasan pangan oleh konsorsium BUMN yang dipelopori PT (Persero) Sang Hyang Sri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Menurut Bupati Ketapang Henrikus saat dihubungi di Pontianak, Senin, selain memiliki lahan yang luas, tanah Ketapang juga subur sehingga ideal untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
"Selain tanaman padi, lahan Ketapang cocok untuk tanaman pangan lain seperti kedelai, atau jagung," kata Bupati Henrikus. Ia mencontohkan lahan milik Ibnu Syarif, di Desa Suka Maju, Ketapang.
Di atas lahan tersebut tengah dilakukan uji coba tanaman kedelai. Kini, tanaman tersebut tumbuh subur dan ditargetkan dalam waktu singkat akan segera panen.
Henrikus menambahkan, dengan contoh tanaman pangan seperti itu maka petani di Ketapang bisa memanfaatkan lahan dengan maksimal.
"Misalnya, dalam satu tahun, lahan bisa dimanfaatkan untuk beberapa kali musim tanam, baik tanaman padi maupun palawija," katanya.
Ia yakin, jika lahan dimanfaatkan dengan maksimal, maka kelangkaan kedelai bisa diatasi. "Minimal untuk kebutuhan lokal, seperti pembuatan tempe. Jika potensi ini bisa dimanfaatkan masyarakat, maka dapat mensejahterakan masyarakat," kata Henrikus.
Ia menambahkan, selain itu, jika panen melimpah, hasilnya bisa dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan di Pulau Jawa. "Potensi ini mesti dimanfaatkan masyarakat, sebab tantangan ke depan justru adalah ketahanan pangan," katanya menegaskan.
Sementara Pulau Jawa yang dahulu dikenal sebagai pusat pertanian, kini semakin mengalami degradasi lahan. Sedangkan kebutuhan pangan semakin meningkat setiap tahunnya.
"Petani perlu didorong minatnya menanam kedelai dan tanaman pangan, apalagi lahan kita relatif luas. Kualitas kedelai lokal lebih baik dibanding impor," tambahnya.
Kabupaten Ketapang merupakan lokasi pembangunan kawasan pangan oleh konsorsium BUMN yang dipelopori PT (Persero) Sang Hyang Sri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013