Jakarta (Antara Kalbar) - Kementerian Agama menetapkan awal Zulhijah 1434 H jatuh pada hari Minggu, 6 Oktober 2013 dan puncak pelaksanaan ibadah haji, yaitu wukuf pada 14 Oktober dan Idul Adha jatuh pada 15 Oktober 2013.
Penetapan awal Zulhijah 1434 H tersebut diambil melalui sidang isbat di Gedung Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin Jakarta, Sabtu petang, Pada rapat terebut hadir perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dari seluruh Indonesia.
Sidang isbat adalah sidang penetapan dalil syar'i di hadapan majelis untuk menetapkan suatu kebenaran atau peristiwa yang terjadi. Sidang isbat itu sendiri dipimpin Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil dan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Tengku Zulkarnain.
Sebelum sidang digelar, seperti juga pada sidang isbat awal Ramadhan dan 1 Syawal, dilakukan paparan mengenai posisi hilal dan matahari oleh Thomas Djamaluddin dari Planetarium Jakarta. Dari sisi astronomi, penjelasan Thomas tak ada yang menyangkal. Tetapi tatkala sidang hendak mengambil keputusan, muncul silang pendapat.
Memang pada sidang awal Zulhijah tersebut tak seramai penentuan awal Ramadhan atau 1 Syawal. Tetapi perhatian Ormas Islam terhadap persoalan ini tetap besar.
Sidang berlangsung sejak Pukul 16.30 WIb, dan usai shalat magrib dilanjutkan dengan pembahasan dan mendengarkan pendapat dari wakil- wakil ormas. Majelis sidang isbat akhirnya menyetujui keptusan yang ditetapkan Dirjen Bimas Islam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Penetapan awal Zulhijah 1434 H tersebut diambil melalui sidang isbat di Gedung Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin Jakarta, Sabtu petang, Pada rapat terebut hadir perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dari seluruh Indonesia.
Sidang isbat adalah sidang penetapan dalil syar'i di hadapan majelis untuk menetapkan suatu kebenaran atau peristiwa yang terjadi. Sidang isbat itu sendiri dipimpin Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil dan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Tengku Zulkarnain.
Sebelum sidang digelar, seperti juga pada sidang isbat awal Ramadhan dan 1 Syawal, dilakukan paparan mengenai posisi hilal dan matahari oleh Thomas Djamaluddin dari Planetarium Jakarta. Dari sisi astronomi, penjelasan Thomas tak ada yang menyangkal. Tetapi tatkala sidang hendak mengambil keputusan, muncul silang pendapat.
Memang pada sidang awal Zulhijah tersebut tak seramai penentuan awal Ramadhan atau 1 Syawal. Tetapi perhatian Ormas Islam terhadap persoalan ini tetap besar.
Sidang berlangsung sejak Pukul 16.30 WIb, dan usai shalat magrib dilanjutkan dengan pembahasan dan mendengarkan pendapat dari wakil- wakil ormas. Majelis sidang isbat akhirnya menyetujui keptusan yang ditetapkan Dirjen Bimas Islam.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013