Pontianak (Antara Kalbar) - Masyarakat Dayak Provinsi Kalimantan Barat menuntut Anggota Majelis Kehormatan MK Abbas Said pasca menarik ucapan yang dinilai menyinggung perasaan masyarakat Dayak dan dituntut meminta maaf secara terbuka melalui media cetak dan elektronik.
Kuasa Hukum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalbar Andel di Pontianak, Sabtu, menyatakan, malah masyarakat Dayak Kalbar mengancam akan memboikot Pemilu 2014, kalau somasi yang disampaikan para pengurus DAD ke MK 25 Oktober 2013, terkait ucapan Abbas Said dalam sidang kode etik 2 Oktober 2013 ketika memeriksa Staf Protokoler MK, dimana dalam pernyatanya Abbas Said mengatakan "kamu bukan orang dayak kan" dan "kamu bukan orang Kalbar" (disiarkan secara langsung oleh salah satu tv swasta nasional).
Andel menjelaskan, pernyataan itu dinilai secara tidak langsung telah menyinggung perasaan masyarakat Dayak sekalimantan.
Terkait itu, menurut dia, para pengurus DAD Kalbar mengadakan musyawarah adat (12/11) di Rumah Betang, Jalan Sutoyo Pontianak.
Sementara itu, Ketua DAD Kalbar Yakobus Kumis menyatakan, masyarakat adat Dayak Kalbar sangat menyayangkan pernyataan Abbas Said karena dinilai rasis, apalagi hingga saat ini Abbas Said dinilai belum memiliki itikad baik untuk meminta maaf secara terbuka melalui media massa kepada masyarakat Dayak Kalbar baik secara pribadi maupun kelembagaan sehingga menimbulkan reaksi keras dari seluruh lapisan masyarakat Dayak sekalimantan khususnya di Kalbar.
Ia menyayangkan, kenapa di dalam sidang kode etik terbuka yang disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia, Abbas Said mengucapkan perkataan yang dinilai rasis tersebut.
Pernyataan itu mengkonotasikan bahwa orang Dayak itu adalah koruptor, orang yang jelek dan orang yang bermoral bejat, katanya.
Dalam kesempatan itu, Yakobus meminta agar Abbas Said menarik pernyataanya itu dan segera meminta maaf kepada seluruh masyarakat dayak di Kalimantan secara terbuka, jika tidak masyarakat Dayak sekalimantan akan mengadakan unjuk rasa di depan gedung MK dan akan melakukan boikot Pemilu.
Bentuk kekecewaan juga disampaikan oleh Panglima Barau, Edi Barau. Ia mengatakan, masyarakat di daerah pedalaman Kalbar telah melakukan ritual-ritual adat (bala adat) sebagai bentuk kekecewaan terhadap sikap Abbas Said yang telah menyinggung perasaan masyarakat Dayak.
Dia juga meminta, Abbas Said segera mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Dayak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Kuasa Hukum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalbar Andel di Pontianak, Sabtu, menyatakan, malah masyarakat Dayak Kalbar mengancam akan memboikot Pemilu 2014, kalau somasi yang disampaikan para pengurus DAD ke MK 25 Oktober 2013, terkait ucapan Abbas Said dalam sidang kode etik 2 Oktober 2013 ketika memeriksa Staf Protokoler MK, dimana dalam pernyatanya Abbas Said mengatakan "kamu bukan orang dayak kan" dan "kamu bukan orang Kalbar" (disiarkan secara langsung oleh salah satu tv swasta nasional).
Andel menjelaskan, pernyataan itu dinilai secara tidak langsung telah menyinggung perasaan masyarakat Dayak sekalimantan.
Terkait itu, menurut dia, para pengurus DAD Kalbar mengadakan musyawarah adat (12/11) di Rumah Betang, Jalan Sutoyo Pontianak.
Sementara itu, Ketua DAD Kalbar Yakobus Kumis menyatakan, masyarakat adat Dayak Kalbar sangat menyayangkan pernyataan Abbas Said karena dinilai rasis, apalagi hingga saat ini Abbas Said dinilai belum memiliki itikad baik untuk meminta maaf secara terbuka melalui media massa kepada masyarakat Dayak Kalbar baik secara pribadi maupun kelembagaan sehingga menimbulkan reaksi keras dari seluruh lapisan masyarakat Dayak sekalimantan khususnya di Kalbar.
Ia menyayangkan, kenapa di dalam sidang kode etik terbuka yang disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia, Abbas Said mengucapkan perkataan yang dinilai rasis tersebut.
Pernyataan itu mengkonotasikan bahwa orang Dayak itu adalah koruptor, orang yang jelek dan orang yang bermoral bejat, katanya.
Dalam kesempatan itu, Yakobus meminta agar Abbas Said menarik pernyataanya itu dan segera meminta maaf kepada seluruh masyarakat dayak di Kalimantan secara terbuka, jika tidak masyarakat Dayak sekalimantan akan mengadakan unjuk rasa di depan gedung MK dan akan melakukan boikot Pemilu.
Bentuk kekecewaan juga disampaikan oleh Panglima Barau, Edi Barau. Ia mengatakan, masyarakat di daerah pedalaman Kalbar telah melakukan ritual-ritual adat (bala adat) sebagai bentuk kekecewaan terhadap sikap Abbas Said yang telah menyinggung perasaan masyarakat Dayak.
Dia juga meminta, Abbas Said segera mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Dayak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013