Pontianak (ANTARA) - Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, ikut berpartisipasi dengan Polres Bengkayang dalam upaya pemusnahan senjata rakitan yang masih disimpan kemudian ditukar dengan alat-alat pertanian.
"DAD Kabupaten Bengkayang dan jajarannya sangat mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak Polres Bengkayang. Kami mendukung upaya pemusnahan senjata api rakitan yang diserahkan oleh masyarakat, yang diketahui merupakan sisa kerusuhan sosial di masa lalu," ujar Ketua DAD Kabupaten Bengkayang, Martinus Kajot saat dihubungi di Bengkayang, Jumat.
Ia menyakini Kabupaten Bengkayang ke depan akan semakin aman dan tertib sehingga masyarakat tidak perlu lagi menyimpan senjata api rakitan seperti hal itu.
"Berdasarkan catatan Polres Bengkayang hingga akhir September 2022, terdapat 98 pucuk senjata api rakitan yang diterima oleh DAD Bengkayang maupun Kecamatan dan Yayasan Planet Indonesia, yang kemudian diserahkan kepada Polres Bengkayang," katanya.
Ia mengapresiasi Kapolres Bengkayang dan jajarannya yang dinilai telah berhasil mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif di wilayah Kabupaten Bengkayang, sampai saat ini.
"Ini merupakan prestasi yang luar biasa. Ini dibuktikan dengan kerja keras Kapolres Bengkayang dan jajarannya yang telah berhasil mengajak masyarakat untuk secara sukarela menyerahkan senjata api rakitan yang masih ada di rumahnya,"katanya.
Sementara itu, Kapolres Bengkayang, AKBP Bayu Suseno menjelaskan bahwa dirinya sudah pernah naik ke gunung bawang dan disana memang terdapat sumber mata air yang sangat jernih.
"Ya, benar bahwa kawasan cagar alam, khususnya di Gunung Bawang harus sama-sama kita jaga kelestariannya. Saya harap upaya ini bisa juga dilakukan oleh seluruh pihak, termasuk unsur masyarakat di Kabupaten Bengkayang," kata dia.