Denpasar (Antara Kalbar) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Sutarman menjamin keamanan wisatawan Australia yang berkunjung ke Bali dan Indonesia pascaisu penyadapan yang membuat hubungan kedua negara merenggang.

"Turis harus dijamin. Kedutaan dan konsulat menjadi tanggung jawab untuk melakukan pengamanan," kata Jenderal Sutarman usai memberikan pengarahan kepada anggota kepolisian di Mapolda Bali, Jumat.

Menurut dia, keamanan wisatawan tak hanya dari Australia tetapi semua negara menjadi tanggung jawab kepolisian untuk memberikan jaminan keamanan.

Pihaknya juga akan meminta bantuan kepada TNI jika membutuhkan dukungan pengamanan untuk aset Australia dan sejumlah negara yang ada di Indonesia.

"Kalau kami tidak mampu, kekuatan tidak cukup, kami minta TNI untuk mendukung kekuatan untuk menjamin keamanan aset yang ada di Indonesia seperti konsul atau kedutaan," ucap Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri itu.

Sementara itu pascaisu penyadapan yang diduga dilakukan Australia, pemerintah negeri Kanguru itu mengeluarkan "travel advice" atau imbauan tidak berkunjung kepada warga negaranya yang ingin ke Indonesia.

Imbauan bepergian dari itu dikeluarkan pada Kamis (21/11) pada laman smartraveller.gov.au dengan anjuran hati-hati tingkat tinggi atau "exercise a high degree of caution".

Sedangkan di Kantor Konsulat Jenderal Australia di Jalan Tantular, Renon, Denpasar, ada penambahan beberapa personel mulai dilakukan pada Kamis (21/11) untuk melakukan penjagaan mengantisipasi adanya gangguan keamanan pascaisu penyadapan itu.

Belum diketahui sampai kapan penambahan personel untuk pengamanan kantor perwakilan negeri Kanguru itu dilakukan namun diperkirakan hingga suasana hubungan kedua negara kembali kondusif.

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013