Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menargetkan surplus berkelanjutan lima bahan pokok yakni beras, jagung, kedelai, gula dan daging sapi pada beberapa tahun mendatang.
"Secara nasional, program swasembada dan swasembada berkelanjutan beras, jagung, kedelai, gula dan daging sapi akan dicapai pada tahun 2014," kata Gubernur Kalbar Cornelis saat Rakor Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar di Pontianak, Kamis.
Namun bagi Kalbar, lanjut dia, pencapaian tersebut tidak sekadar angka statistik, melainkan benar-benar terjadi yang dibuktikan dengan tidak adanya kelangkaan terhadap lima bahan pokok dimaksud.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan meningkatkan produktivitas pangan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi lahan melalui pencetakan lahan baru.
Sedangkan sisa lahan pertanian yang belum dialihfungsikan dapat ditingkatkan produktivitasnya melalui teknologi yang tepat. Sementara dari segi hukum, dengan menetapkan peraturan daerah yang mengatur tentang perlindungan lahan pertanian berkelanjutan.
Selain itu, infrastruktur pertanian berupa jaringan irigasi juga sangat dibutuhkan mengingat di Kalbar masih mengandalkan tadah hujan. "Ini juga harus didukung bantuan alat mesin dan pertanian kepada petani," kata Cornelis.
Ia menambahkan, pupuk dan bibit/benih unggul merupakan kunci produktivitas hasil pertanian. Ia mengakui, alokasi yang tersedia tidak mencukupi sehingga dibutuhkan bantuan dari pemerintah daerah.
Kemudian, untuk surplus daging sapi, dengan mengembangkan peternakan sapi dan melakukan pengawasan secara ketat pemotongan sapi betina produktif serta memaksimalkan pelayanan kesehatan hewan dan inseminasi buatan.
Integrasi sapi-perkebunan, sapi-tanaman pangan dan sapi-hortikultura dapat menjadi salah satu solusi lain untuk memenuhi kebutuhan daging di Kalbar.
"Juga mendorong budi daya ikan, mempermudah izin swasta yang akan mengembangkan perkebunan tebu dan pabrik gula, serta mendorong perbankan menyosialisasikan fasilitas pendanaan yang dapat dimanfaatkan petani, pekebun, peternak dan nelayan," kata Cornelis.
T011
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Secara nasional, program swasembada dan swasembada berkelanjutan beras, jagung, kedelai, gula dan daging sapi akan dicapai pada tahun 2014," kata Gubernur Kalbar Cornelis saat Rakor Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar di Pontianak, Kamis.
Namun bagi Kalbar, lanjut dia, pencapaian tersebut tidak sekadar angka statistik, melainkan benar-benar terjadi yang dibuktikan dengan tidak adanya kelangkaan terhadap lima bahan pokok dimaksud.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan meningkatkan produktivitas pangan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi lahan melalui pencetakan lahan baru.
Sedangkan sisa lahan pertanian yang belum dialihfungsikan dapat ditingkatkan produktivitasnya melalui teknologi yang tepat. Sementara dari segi hukum, dengan menetapkan peraturan daerah yang mengatur tentang perlindungan lahan pertanian berkelanjutan.
Selain itu, infrastruktur pertanian berupa jaringan irigasi juga sangat dibutuhkan mengingat di Kalbar masih mengandalkan tadah hujan. "Ini juga harus didukung bantuan alat mesin dan pertanian kepada petani," kata Cornelis.
Ia menambahkan, pupuk dan bibit/benih unggul merupakan kunci produktivitas hasil pertanian. Ia mengakui, alokasi yang tersedia tidak mencukupi sehingga dibutuhkan bantuan dari pemerintah daerah.
Kemudian, untuk surplus daging sapi, dengan mengembangkan peternakan sapi dan melakukan pengawasan secara ketat pemotongan sapi betina produktif serta memaksimalkan pelayanan kesehatan hewan dan inseminasi buatan.
Integrasi sapi-perkebunan, sapi-tanaman pangan dan sapi-hortikultura dapat menjadi salah satu solusi lain untuk memenuhi kebutuhan daging di Kalbar.
"Juga mendorong budi daya ikan, mempermudah izin swasta yang akan mengembangkan perkebunan tebu dan pabrik gula, serta mendorong perbankan menyosialisasikan fasilitas pendanaan yang dapat dimanfaatkan petani, pekebun, peternak dan nelayan," kata Cornelis.
T011
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013